Kepala Medical Center ITS, dr Adji Bhayu Kurniadi menjelaskan, saat ini terdapat 60 persen tenaga kesehatan Medical Center ITS sudah dilengkapi APD. Ia pun bersyukur adanya bantuan APD dari ITS.
Meski bukan rumah sakit rujukan virus corona, namun pihaknya tetap mengantisipasi. Karena bisa saja pasien yang berobat merupakan salah satu yang terjangkit corona.
"Maka dari itu tenaga medis kami yang belum mendapat baju APD, terpaksa memakai jas hujan agar terlindung," kata Adji, Senin (30/3/2020).
Selain itu, Medical Center ITS menyediakan lokasi berbeda untuk penanganan awal pasien yang hendak berobat. Pasien juga terlebih dulu diseleksi di gedung bagian dekat UGD untuk mengisi form.
"Form itu untuk mengecek apakah pasien tersebut orang dalam pemantauan (ODP) atau bukan," ujarnya.
Form itu berisi pertanyaan, seperti apakah pernah ke negara terjangkit hingga kontak dengan pasien positif. Kemudian, dicek suhu badan, keluhan letih, batuk, tenggorokan kering dan diare.
"Jika mayoritas kondisi sesuai dengan form, maka pasien dinyatakan ODP," katanya.
Jika usai mengisi form dinyatakan ODP, maka pasien akan langsung dirujuk ke RS Unair maupun Puskesmas untuk ditindak lebih lanjut. Namun jika hasil tidak menyatakan ODP, maka pasien dapat masuk gedung utama dan mendapatkan perawatan sesuai yang dibutuhkan.
"Untuk saat ini yang tersedia (di Medical Center ITS) hanyalah Poli Umum, Poli Gigi, dan Balai Kesejahteraan Ibu Anak (BKIA)," paparnya.
Tak hanya pengecekan awal, berbagai kebijakan di medical center juga menerapkan Physical Distancing untuk mencegah penularan. Seperti jaga jarak satu meter di kursi tunggu hingga pasien yang hanya ingin meminta rujukan dan mengambil obat, tidak perlu untuk masuk ke dalam gedung.
"Pengambilan obat bisa melalui jendela apotek bagian luar gedung," ujarnya.
ITS juga rutin melakukan penyemprotan disinfektan usai jam kerja. Saat ini Medical Center ITS buka 8 jam hingga pukul 16.00 WIB selama 5 hari mulai Senin (30/3) sesuai arahan Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD.
"Kami juga melakukan sterilisasi dengan disinfektan pada pasien yang hendak masuk gedung," jelasnya.
Ia berharap, sigapnya penanganan sesuai prosedur dapat memberikan pengobatan. Pun meningkatkan kinerja tenaga medis dalam melakukan pelayanan.
"Semoga kasus Covid-19 ini dapat segera menurun dan keadaan segera membaik," pungkasnya. (fat/fat)