"Jadi saya sampaikan kalau mahasiswi itu perempuan, 24 tahun, WNA Belanda dan sedang koas," tegas juru bicara tim Satgas Pencegahan Virus Corona untuk Pemprov Sumsel, Yuwono, kepada detikcom, Selasa (17/3/2020).
Dikatakan Yuwono, mahasiswi WNA itu datang ke RS Muhammad Hoesin pada Minggu (15/3) sore. Ia melaporkan jika ibunya yang baru pulang dari Indonesia positif Corona.
"Kenapa dia diperiksa, karena tanggal 26 Februari-3 Maret ibunya ini datang untuk menjenguk. Kemudian ibunya kembali ke Belanda," kata Yuwono.
Setiba di Belanda pada 7 Maret kemarin, orang tua mahasiswa itu mengalami batuk, pilek, dan demam. Setelah dilakukan cek di RS, hasilnya keluar pada 9 Maret dan positif Corona.
"Pulang ini lewat Jakarta 7 Maret ibunya. Sampai di Belanda alami batuk pilek dan demam, terus 9 Maret dinyatakan positif Corona. Itulah kenapa mahasiswi datang dan dicek," katanya tegas.
Setelah dinyatakan positif Corona, namun 3 hari kemudian dilakukan pemeriksaan ulang di laboratorium. Hasil spesimen ibu mahasiswi itu disebut negatif.
"Tanggal 12 Maret negatif sudah sembuh. Nah ini juga masih jadi pertanyaan kami, diperiksa di sana dengan metoda seperti apa," katanya.
Untuk antisipasi, mahasiswi Belanda itu pun akhirnya diperiksa intensif. Bahkan sempat masuk ruang isolasi, tetapi kini statusnya sudah masuk dalam kategori orang dalam pengawasan (ODP).
Sementara Dekan Fakultas Kedokteran Unsri, Syarif Husin, membenarkan ada mahasiswi koas yang diperiksa di RSMH Palembang. Mahasiswi itu masih dalam pengawasan.
"Kita ini kan ada kriteria, jadi statusnya anak kita ini orang dalam pengawasan. Jadi yang dilaporkan juga ke Satgas COVID-19 dan kami sudah koordinasi juga sama Satgas yang dibentuk oleh Pak Gubernur," kata Syarif.
"Itu mahasiswa Belanda, WNA, belajar di kami (FK Unsri). Iya (diisolasi) ini koas kita juga libur sesuai edaran Pak Rektor," katanya.
(ras/idn)