Rektor Unair Prof M Nasih menambahkan identifikasi virus corona di RS Unair tak memakan waktu yang lama. Karena pihaknya telah berhasil mendapatkan reagen untuk memeriksa virus tersebut.
"Identifikasi yang dilakukan RS Unair hanya memerlukan waktu yang tidak cukup lama," kata Nasih dalam siaran pers yang diterima detikcom di Surabaya, Sabtu (14/3/2020).
Nasih menyebut hal ini tak lepas dari kerja sama Unair dengan sejumlah pihak. Salah satunya dengan Kobe University, dalam menemukan reagen untuk mengidentifikasi virus Corona.
"Institut of Tropical Disease (ITD) UNAIR bekerja sama dengan Kobe University berhasil mendapatkan reagen untuk memeriksa dan mendeteksi Virus Corona. Reagennya yaitu premier spesifik yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi seseorang yang suspect atau confirm Virus Corona," papar Nasih.
"Di lingkup internal, kemampuan Unair dalam mendeteksi Virus Corona tidak terlepas dari kerja sama berbagai pihak seperti RS Unair, RSU dr Soetomo, ITD, dan para pakar dan ahli yang dimiliki Unair," imbuhnya.
Di kesempatan yang sama, Nasih berterima kasih atas kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan pemerintah. Pihaknya pun membuka peluang kerja sama sebesar-besarnya dan siap menerima pasien Suspect untuk diidentifikasi.
"Unair akan membuka peluang kerja sama seluas-luasnya jika ada universitas atau rumah sakit yang memiliki pasien yang masih dalam status suspect atau confirm untuk bisa dibawa ke UNAIR melalui proses identifikasi atau deteksi Virus Corona," lanjut Nasih.
Nasih juga berjanji akan melakukan berbagai upaya terbaik dalam membantu pemerintah menangani wabah ini.
"Sesuai dengan value dan komitmen Unair, kami senang dapat berpartisipasi dan berkontribusi dalam penanganan salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa ini yakni COVID-19. Kami sangat berterima kasih kepada Pak Presiden dan Kementerian Kesehatan atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan kepada Unair dalam hal ini Institut of Tropical Disease. Kami akan memberikan dan melakukan yang terbaik untuk bangsa dan negara tercinta," pungkasnya. (iwd/iwd)