Penataan pedestrian Sudirman kini menjadi pekerjaan rumah (PR) baru bagi Pemerintah Kota Palembang setelah pedagang kaki lima (PKL) menjamur. Tak hanya itu, ternyata PKL juga sudah memenuhi Benteng Kuto Besak (BKB) di tepian Sungai Musi.
"Bukan hanya di Pedestrian Sudirman, di BKB juga banyak PKL. Jualannya tak teratur," kata pengunjung asal Pali, Dedi Nurjaya ketika ditemui di tepian Sungai Musi, Minggu (8/3/2020) malam.
Dikatakan Dedi, para PKL berjualan di akses pintu masuk hingga ke tepi tugu ikan Belida. Kondisi ini membuat BKB menjadi kehilangan estetika dan tidak nyaman bagi pengunjung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi jelek kan, seperti pasar kalangan, jualan pun tidak teratur. Seharusnya ini ditata oleh Pemkot agar lebih rapi lagi," katanya.
Tak hanya PKL, pengamen di kawasan BKB juga disebut Dedi sudah membuat resah. Sebab tak lebih dari 2 menit, ada saja pengamen datang, menyanyi dan akhirnya meminta uang secara paksa.
![]() |
"Pengamen juga itu kalau bisa harusnya ditertibkan. Kita duduk 5 menit saja ada 3 kali pengamen datang, kalau ini nggak dikasih marah dan ditungguin," katanya.
"Ada beberapa pengamen profesional, itu biasa kita kasih. Tapi ada juga cuma dia datang, nggak jelas nyanyi apa langsung minta uang," kata pria kelahiran Kisaran, Sumatera Utara ini.
Sementara itu, khusus keberadaan PKL terlihat memang kini telah 'menguasai' beberapa destinasi wisata Kota Pempek. Sebut saja Pendestrian Sudirman pada malam Minggu dan juga BKB yang kini mulai semrawut.
Sejatinya, kedua destinasi wisata yang dibanggakan Pemkot saat Asian Games 2018 lalu harus bebas dari PKL. Sayang, beberapa bulan terakhir kedua destinasi tidak lagi tertata yang akhirnya dipenuhi PKL liar.
Semrawut dan menjamurnya PKL turut diakui Kepala Dinas Pariwisata, Isnaini Madani. Ia mengakui keberadaan PKL sudah membuat wisatawan terganggu.
"Memang benar, di Sudirman dan di BKB yang seharusnya steril dari PKL ini sudah banyak. Segera ini kami tertibkan, tentu bersama dinas terkait di Pemkot Palembang karena ini PR kami bersama," kata Isnaini.
Khusus di Sudirman, Isnaini mengakui petugas Dinas Pariwisata Palembang sudah pernah melakukan penertiban. Namun petugas kewalahan karena di lokasi PKL lebih banyak dan menjamur.
(ras/jbr)