Kondisi memprihatinkan kini terlihat di trotoar Sudirman, Kota Palembang. Trotoar tersebut kini dipenuhi oleh pedagang kaki lima.
Pantauan detikcom, Sabtu (7/3/2020) malam di lokasi, terlihat para pedagang menggelar dagangannya di trotoar tersebut. Tidak hanya itu, sampah bekas makanan dan minuman pun terlihat berserakan di jalan. Tong sampah yang disediakan oleh Pemkot tidak lagi sanggup menampung sampah wisatawan yang datang.
Salah satu wisatawan, Melisya mengungkap keresahan terhadap suasana trotoar saat ini. Dia menuturkan kondisi trotoar sekarang sangat berbeda dari sebelumnya,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suasananya sudah beda dan nggak lagi seperti dulu. Banyak yang jualan di jalan dan trotoar, seharusnya ini untuk pejalan kaki," curhat Melisya saat ditemui di lokasi.
Akibat kondisi yang tidak lagi teratur dan tertata, wisatawan pun bahkan sulit untuk berjalan. Di mana mereka harus berdesak-desakan dan lebih berhati-hati agar tidak menabrak dagangan.
Semua dagangan seperti kuliner, pakaian hingga pedagang elektronik terlihat mulai memenuhi jalan dan trotoar. Selain itu, pedagang gorengan dan makanan yang disajikan dalam kondisi panas pun ada di trotoar Sudirman.
"Ada jual gorengan, sosis, sama makanan panas. Itu menurut saya bahaya, kalau itu tersenggol sama pengunjung yang ramai bagaimana," imbuh Melysa.
Lebih lanjut, lahan parkir yang sebelumnya gratis pun kini dipatok harga. Pengunjung yang membawa kendaraan roda dua dimintai tarif parkir Rp 5-10 ribu.
Baca juga: Pelajaran dari LRT Palembang |
Kondisi ini tentunya sangat berbeda jauh jika dibandingkan menjelang pelaksanaan Asian Games dan pasca Asian Games lalu. Di mana saat itu Pemkot membanggakan trotoar Sudirman sebagai destinasi wisata andalan dan disebut 'Malioboro ala Palembang'.
Lokasinya yang berada di tengah kota dan terhubung langsung dengan Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Apalagi saat itu kawasan ini cukup tertata rapi, ada khusus untuk atraksi, musik hingga kuliner.