"Kami mengimbau untuk semua masyarakat dan pembaca yang sudah membaca surat edaran tersebut, agar tidak langsung gampang menyimpulkan tanpa mengklarifikasi berita tersebut ke sumber utamanya," kata Kepala Unit Komunikasi Publik Anggra Ayu Rucitra kepada detikcom, Jumat (28/2/2020).
Pihaknya juga menekankan sekali lagi kepada masyarakat, jika pada surat edaran yang maksud adalah imbauan untuk menciptakan suasana kantor atau unit kerja bebas kucing.
"Kami pahami adanya kesalahan kami dalam menyebutkan paragraf pertama, baris pertama pada isi surat edaran tersebut yang kurang spesifik dan berimbas pada kesalahpahaman ini," jelasnya.
Anggra mengatakan, kampus ITS memiliki program Eco Campus. Program itu sangat mendukung adanya keselarasan lingkungan. Baik flora maupun fauna yang ada di lingkungan kampus.
"Dan kami sadari keberadaan satwa seperti berbagai jenis burung yang masih banyak, tupai, kucing maupun satwa lain semua akan menambah daya tarik ITS sebagai kampus hijau," pungkasnya.
Surat edaran ITS Surabaya viral di medsos. Pasalnya, surat edaran yang dibuat ITS pada 26 Februari berisi bebas kucing di ITS.
Selembaran surat itu diposting oleh akun @KuchinkLine di Twitter. Dia heran dengan alasan ITS dengan surat edaran itu. Postingan yang diunggah pukul 11.28 PM itu pun kini sudah diretweet sebanyak 266 kali, likes 479 dan komen 128.
Namun, setelah memposting surat edaran itu, akun @KuchinkLine meneruskan thread twitternya. "Yang dimaksud dengan kantor itu seluruh lingkungan atau hanya unit kerja? Itu yang jadi pertanyaan," tulisnya.
Banyak netizen khususnya para mahasiswa yang mengomentari surat edaran ITS ini. Kebanyakan isi komentar itu kontra dengan isi selebaran surat. Bahkan ada imbauan lain dari kampus ITS B.
"Di ITS kampus B malah ada imbauan dari keamanan kampus untuk tidak mengganggu hewan yang ada di kampus. Banyak juga yang swadaya buat ngasih makan sama ngesteril," tulis akun @akbarzsc. (fat/fat)