Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menilai kombatan ISIS eks WNI yang masih ingin pulang ke Indonesia perlu difasilitasi. Abdul menyebut WNI yang bisa setia kepada Pancasila dapat kembali dengan beberapa persyaratan dan pembinaan khusus.
"Mereka yang masih WNI dan ingin kembali perlu difasilitasi, pemulangan bersifat suka rela. WNI yang tidak setia kepada Pancasila dapat kembali dengan beberapa persyaratan dan pembinaan khusus. Persyaratan tersebut antara lain tidak melakukan tindakan kriminal dan bersedia menjalani pembinaan ideologi di karantina atau tempat khusus lainnya," kata Abdul saat dikonfirmasi, Rabu (12/2/2020).
Abdul menjelaskan ada tiga kategori terkait WNI yang bergabung dalam kelompok ISIS tersebut. Menurutnya, WNI itu ada yang memang berniat menjadi kombatan ISIS dan ada juga yang hanya menjadi korban tertipu oleh keluarganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama, mereka yang berangkat ke Suriah dan menjadi kombatan secara ideologis. Kedua, mereka yang menjadi kombatan karena alasan pragmatis karena iming-iming gaji yang tinggi. Mereka tidak memiliki ideologi yang kuat. Ketiga, mereka yang ke Suriah hanya karena ikut-ikutan atau bahkan tertipu oleh anggota keluarga atau teman. Mereka sama sekali tidak terlibat sebagai kombatan, sebagian mereka malah menjadi berbagai tindakan kekerasan," katanya.