Jokowi Perintahkan Ratusan Kombatan ISIS Eks WNI Diidentifikasi Lalu Dicekal

Jokowi Perintahkan Ratusan Kombatan ISIS Eks WNI Diidentifikasi Lalu Dicekal

Andhika Prasetia - detikNews
Rabu, 12 Feb 2020 16:48 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto: Andhika/detikcom)
Foto: Presiden Joko Widodo (Andhika Prasetya/detikcom)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan supaya 689 kombatan ISIS eks WNI diidentifikasi. Data mereka akan dimasukkan ke database imigrasi.

"Saya perintahkan agar itu diidentifikasi satu per satu, 689 orang yang ada di sana. Nama dan siapa berasal dari mana sehingga data itu komplet. Sehingga cegah tangkal (cekal) itu bisa dilakukan di sini kalau data itu dimasukkan ke imigrasi," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2020).

Jokowi menekankan perintahnya ini tegas. "Tegas ini saya sampaikan," imbuh dia.


Namun untuk anak-anak di bawah 10 tahun atau yatim piatu, Jokowi membuka peluang bagi mereka untuk dipulangkan. Anak-anak boleh pulang dengan syarat diidentifikasi dan diverifikasi.

"Memang dari identifikasi verifikasi ini kan kelihatan kita memang masih membuka peluang untuk yang yatim piatu, yang ada berada di posisi anak-anak di bawah 10 tahun. Tapi kita belum tahu apa ada atau tidak ada. Saya kira pemerintah tegas soal hal ini," kata Jokowi.


Lantas, bagaimana soal nasib orang-orang yang tergabung jaringan teroris lintas batas ke depannya?

"Itu nanti, karena sudah menjadi keputusan mereka, tentu saja segala sesuatu mestinya sudah dihitung dan dikalkulasi oleh yang bersangkutan," ujar Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Simak Video "WNI Eks ISIS Pulang Via Jalur 'Tikus', Mahfud: Tangkap Dong!"

[Gambas:Video 20detik]


Pemerintah kemarin, Selasa (11/2), memutuskan tidak memulangkan WNI eks ISIS ataupun yang terlibat jaringan teroris lainnya di luar negeri. Hal ini didasari keputusan rapat dengan Presiden Jokowi di Istana.

"Pemerintah tidak ada rencana memulangkan teroris. Tidak akan memulangkan FTF (foreign terrorist fighter) ke Indonesia," ucap Menko Polhukam Mahfud Md di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.


Mahfud mengatakan ada 689 WNI yang berada di Suriah dan Turki. Mereka, kata Mahfud, merupakan teroris lintas batas atau FTF.

"Hasil rapat menyangkut teroris lintas batas, FTF, itu keputusan rapat kabinet tadi, pertama, apakah teroris yang ada di luar negeri ini jumlahnya 689 per hari ini warga negara Indonesia di Suriah, Turki, terlibat FTF itu akan dipulangkan apa tidak," jelas Mahfud.

Dari hasil rapat, pemerintah tidak akan memulangkan WNI yang terlibat jaringan teroris. Pemerintah tidak ingin mereka menjadi 'virus' bagi warga Indonesia.

"Keputusan rapat tadi pemerintah dan negara harus memberi rasa aman dari teroris dan virus-virus baru, terhadap 267 juta rakyat Indonesia karena kalau FTF pulang itu bisa menjadi virus baru yang membuat rakyat yang 267 juta merasa tidak aman," tandas Mahfud.

Halaman 2 dari 2
(dkp/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads