Desa di Klaten Ini Dinamai Gadungan, Apanya yang Palsu?

Toponimi Unik di Jateng-DIY

Desa di Klaten Ini Dinamai Gadungan, Apanya yang Palsu?

Achmad Syauqi - detikNews
Sabtu, 08 Feb 2020 16:19 WIB
Desa Gadungan di Klaten
Desa Gadungan (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Nama Desa Gadungan, cukup mudah ditemukan di Kota Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten. Sebab, desa dengan penduduk sekitar 1.500 jiwa itu letaknya persis di jantung kota tua kecamatan.

Desa yang dibagi dalam 13 RT dan 5 RW, itu merupakan desa yang memiliki pemerintahan cukup tua. Pemerintahan sederhana bahkan menurut catatan di desa sudah ada sejak tahun 1922.

Nama Desa Gadungan, ternyata memang berhubungan dengan kepalsuan. Dari dua versi sejarah desa, salah satunya menyebutkan konon di masa lalu ada sesepuh atau cikal bakal desa yang memelihara harimau.

"Sesepuh desa itu dulu punya peliharaan Harimau. Harimau itu dipercaya sebagai harimau jadi-jadian," ungkap Plt Sekretaris Desa Gadungan, Taufik Setiawan, pada detikcom di balai desa, Sabtu (8/2/2020).


Taufik menceritakan, di desanya ada dua versi sejarah desa. Versi pertama ada sesepuh awal desa bernama Mbah Gadungan. "Mbah Gadungan ini makamnya masih ada, dekat pasar," jelas Taufik.

Karena sesepuhnya bernama Mbah Gadungan, ketika pemerintahan desa dibentuk maka nama sesepuh diambil untuk nama desa.

versi lain.....


Versi lain, julukan Mbah Gadungan itu muncul karena yang bersangkutan memiliki peliharaan harimau jejadian. "Harimau itu sampai saat ini jadi simbol desa. Gambar kepala harimau jadi simbolnya," lanjut Taufik.

Nama Desa Gadungan, kata Taufik, mungkin bagi orang luar terdengar aneh. Tapi warga biasa saja menanggapi.

"Sering dianggap aneh, apalagi saat di Pemkab beberapa waktu lalu desa ada masalah dengan pengisian perangkat desa. Ya kita biasa saja sebab memang karena ada Mbah Gadungan itu," tambah Taufik.


Tokoh masyarakat Desa Gadungan, Agus Widodo, mengatakan nama desa sejauh yang diketahuinya karena ada yang memelihara harimau. Harimau itu bukan sembarang harimau.

"Dulu dengar-dengar ada harimau jadi-jadian di makam dekat pabrik yang dipelihara. Mungkin itu ada hubungannya sebab harimau jadi-jadian atau gadungan," kata Agus.

Meskipun unik, sejauh ini belum pernah ada yang mentertawakan nama itu. Warga bahkan tetap bangga.

"Kalau saya ya tetap bangga dengan nama (desa) itu. Tidak pernah terlintas untuk usul ganti nama desa sebab itu warisan pendahulu," pungkas Agus.

Halaman 2 dari 2
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads