"Tahanan kabur di saat penjaga tidak fokus menjaga di lokasi pelariannya," kata Karutan Bangil Wahyu Indarto di Rutan Bangil, Selasa(7/1/2020).
Wahyu mengatakan para penjaga yang bertugas saat tahanan kabur lengah. Sehingga ia bisa melarikan diri dengan mudah tanpa diketahui.
"Pos di depan 2 orang. Pos yang di atas ada 4, tapi memang hanya terisi 3 orang karena memang yang di bawah butuh 3 orang. Para penjaga lengah sehingga yang bersangkutan bisa dengan mudah melarikan diri, tanpa diketahui oleh petugas yang jaga di pos," terang Wahyu.
Wahyu mengatakan semua pergerakan tahanan terekam di CCTV. Tahanan yang dikirim ke rutan, 9 Desember 2019, ini kabur ada Sabtu (4/1/2020) pukul 03.40. Penjaga baru mengetahui pada pukul 04.30.
Berdasarkan hasil investigasi dan rekaman CCTV, tahanan kasus curanmor ini kabur dengan cara merusak plafon sel isolasi dengan cara dibakar. Dia diduga menyulut sikat gigi yang terbuat dari plastik dengan korek apik kemudian membakar plafon yang terbuat dari kayu.
Setelah berhasil membuat lubang di plafon, tahanan merenggangkan jeruji besi yang sudah berkarat yang berada di lapisan luar plafon. Ia lalu memanjat plafon setinggi 4 meter dengan bantuan sarung untuk memanjat dan membuka genteng kamar tempat dia ditahan.
Tak lama setelah berhasil keluar dari sel isolasi, tahanan melompat ke sel Blok C. Ia dikemudian melompat dari ketinggian dan keluar dari kawasan rutan. Dugaan kuatnya, tahanan ini terluka sebab menerabas kawat berduri di dinding luar rutan.
"Kejadian ini akan menjadi catatan kami, dan kami akan tingkatkan kewaspadaan ke depannya," pungkas dia.
Sipaul, warga Dusun Dadapan, Desa Oro-Oro Bulu, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, merupakan residivis kasus curanmor. Tercatat ia sudah tiga kali melakukan pencurian motor.
Terakhir kali ia mencuri motor di salah satu perumahan di Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan. Sipaul ditangkap Sat Reskrim Polres Pasuruan, pertengahan Oktober 2019. (fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini