ICW ke KPK: Pemilihan Jubir Harus Objektif dan Bukan Sentimen

ICW ke KPK: Pemilihan Jubir Harus Objektif dan Bukan Sentimen

Jefrie Nandy Satria - detikNews
Selasa, 24 Des 2019 09:52 WIB
Foto: Rolando/detikcom
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mencari sosok juru bicara (jubir) baru yang selama ini dilaksanakan fungsinya oleh Kabiro Humas KPK Febri Diansyah. Menanggapi hal tersebut, Indonesia Corruption Watch (ICW) mengingatkan agar proses pemilihan jubir tersebut dilaksanakan secara objektif.

"Kebijakan tersebut semestinya dilandaskan atas penilaian objektif dengan alat ukur indikator yang jelas, bukan karena sentimen tertentu," kata Peneliti ICW Kurnia Ramadhana kepada detikcom, Selasa (24/12/2019).


Kurnia mewanti-wanti KPK soal mekanisme yang objektif ini. Baginya, jika proses tersebut tidak dilakukan dengan objektif, timbul kecurigaan kelima pimpinan KPK yang baru sedang melakukan politik balas dendam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebab, jika tidak didahului dengan mekanisme tersebut, sangat terlihat adanya politik balas dendam yang sedang dimainkan oleh lima Komisioner KPK," tegasnya.



Tonton juga video Dewas KPK Dituduh Berisi Orang Jokowi, Mahfud MD: Namanya Demokrasi:




Kurnia tidak menjelaskan secara spesifik politik balas dendam yang dia maksud. Namun, dia kembali mewanti-wanti jika objektivitas tersebut tak terlaksana, pimpinan yang sekarang memang berniat menghancurkan KPK.

"Dengan kebijakan tersebut dilakukan menjadi tidak salah jika publik menduga bahwa lima Komisioner KPK ini memang benar-benar ingin menghancurkan lembaga KPK dengan merusak sistem yang selama ini sudah dibangun," ucap Kurnia.


Sebelumnya, Kabiro Humas KPK Febri Diansyah selama 3 tahun terakhir merangkap juru bicara (jubir) karena memang belum ada peraturan internal yang mengatur. Sampai akhirnya, pada 2018, peraturan mengenai jubir KPK muncul pun Febri masih sebagai jubir KPK.

"Dan jika sekarang, pimpinan KPK ingin mengisi posisi Juru Bicara KPK dan misalnya melakukan seleksi untuk mencari orang yang tepat, semoga KPK mendapatkan yang jauh lebih baik dari Juru Bicara yang pernah ada di KPK," kata Febri kepada wartawan, Senin (23/12).



Febri tidak masalah atas keinginan pimpinan KPK saat ini mengenai posisi jubir KPK. Febri pun menilai keinginan itu bukanlah bersifat pribadi.

"Jika memang pimpinan KPK jilid V menghendaki Juru Bicara yang baru, saya kira silakan saja. Saya cukup yakin itu bukan pertimbangan pribadi, tapi mungkin ada pertimbangan kebutuhan organisasi," ucap Febri.

Halaman 2 dari 3
(jef/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads