Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PAN
Primus Yustisio disebut-sebut mendorong Sekjen PAN
Eddy Soeparno dalam rapat penentuan panitia Kongres
PAN, pekan lalu. Namun Primus menepis bahwa dirinya mendorong Eddy, melainkan hanya menunjuk dengan jari. Ada teka-teki tersisa soal pendorong Eddy.
Primus adalah loyalis Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais. Dalam rapat di Kantor DPP PAN itu, Ketua Umum Zulkifli Hasan memutuskan Ketua Steering Committee (SC) dijabat Eddy dan Ketua DPD PAN DKI Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) menjadi Ketua Organizing Committee (OC). Usai rapat, peristiwa dorong-dorongan terjadi.
Wakil Sekjen PAN Rizki Aljupri berbicara sambil melihat video yang merekam peristiwa ribut-ribut rapat itu. Rizki menyatakan Primus mendorong Eddy yang dinyatakan Zulkifli menjadi Ketua SC Kongres PAN. Namun Primus menyatakan keterangan Rizki itu tidak benar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan mas bisa lihat itu tunjuk-tunjuk saja, di mana saya mendorongnya? Kan mendorongkan pakai tangan mas. Sekarang beginilah, paling jelek, kalau pakai jari itu didorong, itu namanya mendorong bukan namanya kalau pakai telunjuk misalnya? Itu sebenernya dia harus mengerti bahasa Indonesia yang baik dulu nih. Masa pakai jari mendorong? Ini sudah hoaks beritanya," kata Primus saat dihubungi, Sabtu (21/12/2019).
Dia mengaku hanya menunjuk-nunjuk menggunakan jari telunjuk. Menurutnya, aktivitas menggunakan jari telunjuk itu tidak bisa dikatakan sebagai aktivitas mendorong.
Aksi menunjuk-nunjuk itu dia lakukan karena tidak terima dengan Eddy yang membawa lima orang ke dalam rapat tertutup. Primus juga merasa senior-seniornya yang menjadi pengurus harian dipecat secara sepihak dan berada di luar arena rapat. Primus tidak terima dan akhirnya memprotes dengan menunjuk-nunjuk.
Rizki Aljupri dari pihak Zulkifli Hasan dan Eddy kembali menanggapi. Menurutnya, Primus seharusnya minta maaf karena telah mendorong seorang Sekjen partainya sendiri.
"Saksinya pun banyak. Jadi lucu juga kalau Mas Primus ini masih mengelak. Sebaiknya Mas Primus sebagai anggota Dewan yang terhormat dengan branding sebagai 'artis hijrah' minta maaf secara gentle ke Sekjen Eddy Soeparno karena perbuatan dia sungguh tidak terpuji," kata Rizki saat dihubungi.
Primus sekali lagi menegaskan, dirinya tidak mendorong Eddy. Dia hanya beraksi menggunakan jari. Primus menyebut pendorong Eddy adalah pengawal Eddy sendiri. Bila Rizki mengklaim ada saksi yang melihat Primus mendorong Eddy, Primus juga mengklaim punya saksi yang menguatkan pengakuannya.
"Saya juga punya saksi lebih dari seorang yang lihat dengan jelas saya menunjuk (Eddy). Mungkin dia (Rizki) salah lihat. Yang mendorong pengawalnya Sekjen kali dalam upaya melerai," kata Primus kepada wartawan, Senin (23/12/2019).
Ini menimbulkan teka-teki, benarkah yang mendorong Eddy adalah pengawalnya sendiri?
Wasekjen PAN Sigit Purnomo atau yang lebih dikenal sebagai Pasha 'Ungu' membela Primus. Menurut Pasha, Primus memang mengarahkan jarinya ke dada Eddy, namun itu hanya menunjuk, bukan mendorong.
"Nah, Kang Primus yang... ada yang mengatakan, ada yang mendorong Sekjen. Bisa saya katakan bahwa itu tidak benar. Tapi, apakah Primus, apa namanya, meletakkan telunjuknya di dadanya Sekjen, iya, apa namanya, di badannya Sekjen, iya, seperti itu," kata Pasha kepada wartawan.
Pasha sendiri tidak bisa memastikan apakah jari Primus menempel di dada Eddy saat peristiwa itu berlangsung. Dia melihat telunjuk Primus bergerak terus setelah menunjuk ke badan Eddy.
"Apakah nempel apa nggak, saya kan nggak terlalu merhatiin. Kayak orang nanya gimana sih, sambil telunjuknya ke badan, gitu loh, 'ini siapa. Ini orang-orang ini siapa?' Gitu loh. Sambil bergerak sih sebenarnya, itu telunjuk bergerak ke badannya Sekjen, bergerak lagi ke tangga tunjuk ke arah atas, 'ini orang siapa?' Kayak gitu," ungkapnya.
Saat itu, Pasha sempat melerai perdebatan. Dia tidak ingin terjadi suatu hal antara Primus dan orang-orang yang disebut bukan kader PAN itu.
Wasekjen PAN Rosaline Irene Rumaseuw membantah pernyataan Primus yang menyebut Sekjen Eddy membawa 'orang luar' dalam rapat harian. Primus disebutnya berbohong soal itu.
"Tuduhan Primus itu tidak benar," ujar Rosaline.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini