Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Riko Sanjaya menjelaskan kerangka itu ditemukan di dalam tangki septik milik Waluyo (62), warga Dusun Karangjati, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul, sekitar pukul 17.30 WIB, Minggu (22/12). Septic tank tersebut sudah lama tak terpakai.
"Penemuan kerangka manusia itu benar adanya. Terus, sekitar pukul 17.30 WIB personel Polres Bantul dan Polresta (Yogyakarta) datang ke TKP dan menemukan kerangka (manusia) di (dalam) septic tank yang sudah lama tidak terpakai," katanya melalui pesan singkat kepada detikcom, Minggu (22/12) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam arti utuh sih utuh, tapi gak tertata (bagian tulangnya)," katanya saat dihubungi detikcom melalui telepon.
"Karena tengkorak kepala sama gigi rahang bawah tadi sudah pisah saat dievakuasi," imbuh Nurwandi.
Nurwandi menjelaskan, kerangka itu berada di dalam resapan tangki septik yang memiliki kedalaman sekitar 3 meter. Di sekitar kerangka tidak ada barang lain yang ditemukan.
"Untuk pakaian memang tidak ada, cuman seperti bekas-bekas kain seperti benang itu ada di tulang," jelasnya.
Dia menduga jasad itu sudah berada di dalam septic tank selama empat tahun. Untuk mengungkap identitasnya, kerangka manusia tersebut langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk diautopsi hari ini.
"Belum (bisa menentukan jenis kelamin dari kerangka), karena dari segi fisik (kerangka) dan (temuan) pakaian (benang pada tulang) belum ada yang mengarah ke jenis kelamin," tutur Nuwandi.
Diwawancara terpisah, Kapolsek Kasihan Kompol Y Tarwoco menjelaskan, penemuan kerangka itu bermula saat seorang pekerja tengah melakukan perbaikan terhadap tangki septik yang bermasalah. Selanjutnya, saat membuka penutup resapan tangki septik itu, pekerja malah menemukan kerangka manusia di dalamnya.
"Jadi kurang lebih tadi pukul 16.30 (WIB) ada laporan warga bahwa di septic tank rumah warga Karangjati ditemukan kerangka. Jadi pas mau diperbaiki malah menemukan kerangka," kata Tarwoco kepada wartawan, Minggu (22/12) malam.
Salah seorang warga Dusun Karangjati, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul, Suparno, mengatakan warga setempat menduga kerangka itu berjenis kelamin perempuan. Mengingat dahulu ada kabar yang menyebut seorang perempuan bernama Ayu Selisa hilang sejak tahun 2009.
Ayu adalah istri dari Edi Susanto yang merupakan anak dari pemilik tangki septik bernama Waluyo. Kecurigaan itu semakin kuat karena Edi meninggal dengan cara gantung diri bulan November lalu.
"Jadi Edi Susanto itu meninggal karena bunuh diri dan istrinya tidak diketahui keberadaannya sejak tahun 2009," katanya saat ditemui wartawan di lokasi penemuan kerangka, Minggu (22/12) malam.
Kendati demikian, ia menyebut hal itu masih asumsi semata. Karena belum ada bukti yang bisa membuktikan hal tersebut.
Warga lain, Solikhin (46) membenarkan bahwa Edi Susanto memiliki istri bernama Ayu Selisa. Keduanya selama ini tinggal di rumah orang tua Edi dan sehari-hari tertutup dengan tetangga sekitar.
"Terus setelah dia (Edi) meninggal, keluarga yang perempuan bertanya-tanya di mana keberadaan anaknya. Tapi warga sini juga tidak ada yang tahu, karena keluarganya (Edi) tertutup," katanya.
Karena itu, ia dan warga lainnya berasumsi bahwa kerangka itu adalah istri Edi yang telah hilang sejak tahun 2009. Terlebih, cara meninggal Edi terbilang tidak wajar.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini