Kepala Desa Nyawangan Sabar mengatakan kematian sapi terjadi secara beruntun di dua dusun sejak dalam satu bulan terakhir. Dengan rincian enam ekor di Dusun Putuk dan dua ekor di Dusun Klageran. Kematian terakhir sapi terjadi sekitar setengah bulan lalu.
"Dari kejadian itu, warga mengira sapi itu mati karena diracun. Kejadiannya itu rata-rata setelah sapi melenguh kencang. Kemudian ambruk, bangun lagi dan ambruk lagi, kemudian mati," kata Sabar, Selasa (3/12/2019).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Sabar dari para warga, kematian sapi perah maupun pedaging itu selalu terjadi pada malam hari. Sedangkan sapi yang mati sebagian besar kondisinya cukup sehat dan gemuk.
"Kalau asumsi yang berkembang karena keracunan, namun saya tidak bisa memastikan, karena tidak tahu langsung. Masalahnya warga tidak melaporkan langsung saat kejadian, tapi ada yang lima hari kemudian," ujarnya.
Sabar menjelaskan, kematian ternak tersebut saat ini membuat resah masyarakat. Setiap malam sejumlah warga melakukan jaga kampung di beberapa titik yang dinilai rawan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini