Pekik takbir dan merdeka bersahutan dengan dentuman bom di Taman Galaxy, Kelurahan Mulyorejo, Surabaya. Di sana, Arek-arek Suroboyo yang dengan senjata seadanya bersiap menghadang pasukan sekutu.
Ya, peringatan pertempuran 10 November 1945 di Surabaya memang sudah lewat. Tapi memori pertempuran yang terjadi 74 tahun lalu kembali dihidupkan lagi oleh para pemuda dari karang taruna melalui drama kolosal 'Mulyorejo Membara'.
Drama kolosal itu merekonstruksi pertempuran 10 Nopember 1945, dengan seting perlawanan warga Dukuh Kali Waron, cikal-bakal Kelurahan Mulyorejo. Tanggal 27 November 1945, dua pemuda pedukuhan Mulyono dan Sari Rejo gugur ketika menghadang pasukan legiun asing Inggris, Gurkha. Di kemudian hari, makam keduanya dipindah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Ngagel.
Ribuan masyarakat setempat tampak antusias menunggu dan menonton drama yang digelar Sabtu (23/11) malam. Dalam acara itu hadir langsung Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, Ketua Karang Taruna Surabaya Fuad Benardi dan jajaran pejabat kelurahan setempat.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Kelurahan Mulyorejo Jamil mengatakan, drama itu digelar untuk menghormati 2 tokoh pejuang Mulyono dan Sari Rejo.
"Untuk menghormati, nama Mulyono dan Sari Rejo diabadikan menjadi nama kelurahan, Kelurahan Mulyorejo. Gabungan nama keduanya," kata Jamil kepada detikcom, Minggu (24/11/2019).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini