Politikus PKS ke Kapolri: yang Hina Presiden Diciduk, Hina Rasul Kok Diem?

Politikus PKS ke Kapolri: yang Hina Presiden Diciduk, Hina Rasul Kok Diem?

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Rabu, 20 Nov 2019 15:24 WIB
Anggota Komisi III DPR RI Habib Aboe Bakar Alhabsyi (Foto: Dok. Twitter DPR RI)
Jakarta - Anggota Komisi III dari Fraksi PKS, Aboe Bakar Al-Habsy menyinggung soal ramainya isu penistaan agama di Indonesia. Aboe Bakar menyayangkan penegakan hukum yang seolah kurang tegas terkait kasus penistaan agama.

Hal itu disampaikan Aboe Bakar saat sesi tanya jawab dalam rapat kerja bersama Kapolri Jenderal Idham Azis di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11/2019). Aboe Bakar mulanya mengaku kerap 'panas' ketika ditanya masyarakat perihal penegakan hukum dalam kasus penistaan agama yang tak berimbang.

"Akhir-akhir ini kembali disibukkan dengan isu penistaan agama. Saya sebagai anggota Komisi III saya kerap panas kalau ditanya konstituen pak, bapak (Kapolri) bisa tanya Pak Yazid (Kapolda Kalsel Irjen Yazid Fanani) bagaimana perasaannya di Kalsel kalau begitu ditanya tentang penghinaan Rasulullah itu," kata Aboe Bakar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Aboe Bakar menjelaskan seringnya adanya ketimpangan dalam penanganan kasus penistaan agama. Padahal, kata dia, untuk kasus penghinaan presiden, polisi langsung bergerak cepat.

"Sementara kalau kita menghina presiden aja udah diciduk pak, ciduk udah enggak ada urusan ngina presiden itu, tapi ngina Rasulullah kok diem gitu pak. Buat kami warga Kalsel jika ada yang menghina nabi pak, wah marah kita pak pasti," ujarnya.


Politikus PKS itu tak menjelaskan kasus yang dimaksudnya. Namun, dia mengatakan kasus tersebut berkaitan dengan kasus puisi yang sebelumnya telah di-SP3 oleh polisi.

"Tentunya akhir-akhir ini publik menghubungkan dengan kasus puisi konde beberapa waktu yang lalu juga SP3 gitu. Hal ini semakin menguatkan terhadap orang-orang yang untouchable, tidak bisa tersentuk pak. Nah ini saya pikir harus jadi perhatian," tegas Aboe Bakar.


Rapat Perdana Kapolri Jenderal Idham Azis Bersama Komisi III DPR / Rapat Perdana Kapolri Jenderal Idham Azis Bersama Komisi III DPR / Foto: Lamhot Aritonang


Aboe Bakar bahkan secara terang-terangan menyebut beberapa nama yang kasusnya seolah tak ada tindak lanjut. Misalnya, kata dia, kasus penistaan agama oleh Ade Armando.

"Ada beberapa nama yang sudah dilaporkan berkali kali ada nama Permadi, Ade Armando enggak selesai-selesai tuh kelanjutannya gimana," ungkap dia.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads