Sukmawati Bicara Sukarno-Nabi, Ma'ruf: Minta Maaf, Jangan Semua ke Pengadilan

Sukmawati Bicara Sukarno-Nabi, Ma'ruf: Minta Maaf, Jangan Semua ke Pengadilan

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Rabu, 20 Nov 2019 14:51 WIB
Wapres Ma'ruf Amin (Fida/detikcom)
Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengusulkan adanya mediasi terkait pernyataan putri Presiden RI pertama Sukarno, Sukmawati Soekarnoputri, yang membandingkan Sukmawati dengan Nabi Muhammad. Ma'ruf menilai pernyataan Sukmawati tersebut tidak tepat.

"Membandingkan Nabi Muhammad dengan Sukarno itu tidak sebanding, tidak tepat. Penyelesaiannya sebaiknya kalau bisa dimediasi itu lebih bagus supaya kita tidak terus berhadap-hadapan," kata Ma'ruf di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ma'ruf mengatakan tidak semua masalah harus diselesaikan lewat pengadilan. Dia juga mendorong kebesaran hati Sukmawati untuk meminta maaf jika memang salah.

"Kalau orang minta maaf, kalau memang salah, nggak ada masalah, gitu kan. Jangan kemudian harus diselesaikan lewat pengadilan," jelasnya.

Lebih lanjut Ma'ruf mengatakan mediasi tidak hanya lewat Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dia mengatakan mediasi bisa melalui polisi.

"Katanya pihak Polri yang mau memediasi, bisa saja. Dulu saya waktu MUI, sekarang ya bisa yang lainlah," terangnya.



Ketua MUI nonaktif ini mengimbau tokoh bangsa tidak berbicara hal-hal yang kontroversial. Dia mengajak setiap orang berbicara dengan narasi persatuan.

"Baiknya kita jangan kontroversi-kontroversi, kontroversi ditinggalkanlah. Bikinlah narasi-narasi yang membawa kerukunan. Jangan narasi konflik, baik agama maupun pandangan-pandangan yang bisa menimbulkan konflik itu dijauhkan," jelasnya.




Simak juga video Sultan Tidore ke Sukmawati: 1.000 Sukarno Tak Bisa Tandingi Rasulullah!:

[Gambas:Video 20detik]



(fdu/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads