Menag Masih Jengkel Khotbah Jumatnya Diviralkan Tidak Sah

Menag Masih Jengkel Khotbah Jumatnya Diviralkan Tidak Sah

Jefrie Nandy Satria - detikNews
Rabu, 13 Nov 2019 20:04 WIB
Menag Fachrul Razi (Jefrie Nandy Satria/detikcom)
Jakarta - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi masih jengkel lantaran khotbah Jumatnya dianggap tidak sah. Fachrul menyebut ceramahnya tidak disimak secara utuh.

"Kamu bilang, beritanya dibalik-balik, loh itulah medsos. Tadi kan saya sudah bilang bahwa medsos itu. Saya yang paling jengkel pada saat saya jadi khotib di Istiqlal saya punya khotbah dipotong-potong sehingga 'wah nggak sah itu khotbahnya menteri agama tidak mengucap hamdalah, tidak mengucap sholawat, tidak mengajarkan iman dan takwa," kata Fachrul.


Pernyataan itu disampaikan Fachrul dalam sesi tanya-jawab 'Dialog Deradikalisasi dan Peluncuran Aplikasi' oleh Kajian Terorisme Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (UI) di Gedung IASTH UI, Jalan Salemba Raya, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2019). Setelah ceramahnya jadi kontroversi, Fachrul langsung memerintahkan jajarannya untuk menyebarkan rekaman saat dia menyampaikan khotbah di Istiqlal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tegur teman-teman di Kementerian Agama terlambat untuk menyebarkan rekaman yang sesungguhnya. Tapi nggak apa-apa malah dengan itu kita tahu, oh gitu," ujar dia.





Sebelumnya, Fachrul sudah angkat bicara mengenai polemik tersebut. Dia mengaku awalnya tidak ingin menanggapi, namun informasi tersebut makin tersebar.

"Saya Jumat yang lalu jadi khotib di (Masjid) Istiqlal. Disebarkanlah khotbah saya itu dipotong-potong. Ada yang mengatakan nggak ada hamdalahnya, nggak ada selawatnya, tahu-tahu isinya, kemudian nggak ada penutupnya, nggak ada ibadahlahnya, dan sebagainya," kata Menag Fachrul Razi di Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng Barat, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (8/11).


Dia mengaku telah cukup sering diamanahi sebagai khatib salat Jumat di beberapa kesempatan. Bagi Fachrul, berbicara sebagai khatib salat Jumat merupakan salah satu cara melakukan pembinaan.

"Karena memang buat saya jadi khatib Jumat itu adalah bagian dari pembinaan saya kepada teritori, menjadi tanggung jawab saya pada saat menjadi komandan kodim, wakil panglima, dan sebagainya. Jadi jangan terpancing itu. Saya sudah minta kepada humas disebarkan," ucap Fachrul.
Halaman 2 dari 2
(knv/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads