Saat ini hanya tinggal satu korban yang masih menjalani perawatan. Yakni AM (11), siswa kelas V, asal Kelurahan Gentong, Gandingrejo.
"Saat ini tinggal satu (korban SDN ambruk) yang masih kami rawat, AM (11), warga Gentong. 5 yang lain sudah pulang kemarin," kata Humas RSUD dr R Soedarsono, dr Dya Luciana saat dikonfirmasi, Jumat (8/11/2019).
AM merupakan korban luka paling parah dalam peristiwa SDN Gentong ambruk. Siswa kelas V ini menderita luka parah paha kiri. Ia sudah menjalani operasi dan kondisinya membaik.
"Sekarang masa perawatan di ruang bedah kelas 1, Anggrek 6," terang Dya.
Sementara pihak rumah sakit membebaskan seluruh biaya hingga masa rehabilitasi.
Sebanyak 6 dari 11 siswa korban luka atap SDN Gentong ambruk sebelumnya masih menjalani perawatan hingga kemarin. Mereka AM (11), DH (10), ZS (9), KN (8), NF (8), AS (8).
AM menderita luka patah paha kiri, DH terluka di jari kaki. Sementara 4 lainnya cedera kepala ringan.
Atap bangunan SDN Gentong ambruk di Kota Pasuruan, ambruk. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 08.30 WIB, Selasa (5/11/2019) ini menyebabkan seorang guru dan siswi meninggal. 11 siswa lainnya mengalami luka-luka.
Gedung yang ambruk berada di bagian depan. Gedung tersebut terdiri atas empat kelas, yakni kelas II-A dan II-B serta kelas V-A dan V-B. Jumlah siswa tiap kelas rata-rata 30 orang.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini