Nadiem dan rombongan yang tiba pukul 13.25 WIB, Kamis (7/11/2019), langsung masuk ke sekolah. Setelah menerima penjelasan dari pejabat terkait, dia langsung mengecek ruang-ruang kelas yang atapnya porak-poranda setelah ambruk, Selasa (5/11/2019).
Ia mengamati kondisi kelas yang porak-poranda dan melihat seluruh sudut ruangan yang sesak oleh material berupa genting, bata, galvalum dan properti lainnya. Menyusuri teras Nadiem mengamati satu per satu ruangan yang berantakan dipenuhi reruntuhan.
Di tengah ramainya suasana, Nadiem terus mengamati berbagai sudut gedung. Terlihat Nadiem menggelengkan kepala pelan mengisyaratkan kekecewaan.
"Bagi saya ini suatu hari yang luar biasa sedihnya. Saya melihat ada empat ruang kelas yang ambruk. Ada dua korban, satu guru, satu murid. Saya ucapkan belasungkawa saya. Saya turut berduka cita sama keluarga korban dan lainnya. saya akan mengunjungi keluarga korban," kata Nadiem.
"Saya melihat ini adalah suatu hal yang tidak bisa saya terima. Harusnya kita melakukan hal yang lebih baik lagi dari semua pihak. Baik dari pusat, pemerintah daerah harus bersama-sama gotong royong untuk memastikan hal ini tak terjadi lagi," ungkapnya.
Menurutnya, keamanan murid, guru dan orang tua harus dinomorsatukan. Murid dan guru berhak atas suasana sekolah yang aman dan nyaman.
"Saya sudah mengirim tim dari inspektorat jendral untuk melakukan investigasi. Kita harus menghindari ini tidak terjadi lagi," tandasnya.
Berdasarkan penglihatan kasat mata, kualitas konstruksi atap galvalum yang ambruk sangat buruk. Jenis galvalum dan rangkaiannya terlihat tak sesuai rancangan. Tembok penyangga rangka atap juga terlihat gembur.
Sebelumnya, pihak kepolisian menyebut konstruksi yang diduga tak layak menjadi penyebab ambruknya atap.
DPRD Kota Pasuruan juga memberikan catatan keras terkait renovasi atap yang ambruk. Pengerjaan atap gedung disebut menyalahi ketentuan.
Atap SDN Gentong ambruk di Kota Pasuruan. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 08.30 WIB, Selasa (5/11/2019) ini menyebabkan dua meninggal. Selain itu, 11 siswa lainnya luka-luka.
Gedung yang ambruk berada di bagian depan. Terdiri atas empat kelas, yakni kelas II-A dan II-B serta kelas V-A dan V-B. Rata-rata tiap kelas ada 30 siswa.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini