Pemkot menegaskan renovasi atap gedung yang ambruk dilakukan pada 2012. Sedangkan polisi memastikan pelaksanaan renovasi pada 2017.
"Itu tahun 2012 menggunakan DAK (Dana Alokasi Khusus)," kata Sekda Kota Pasuruan Bahrul Ulum di kantornya, Jalan Pahlawan, Pasuruan, Rabu (6/11/2019).
Gedung kelas II-A, II-B, V-A, dan V-B yang atapnya ambruk sudah lama dibangun. Namun atap ke-4 ruangan itu direhab pada 2012. Sebab, kondisi sebelumnya dinilai membutuhkan pembenahan.
Menurut Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pasuruan Siti Zunniati, renovasi menggunakan DAK senilai Rp 256.765.000 dengan sistem lelang. Sebelum direnovasi, rangka atap terbuat dari kayu dan diganti galvalum.
"Yang jelas digarap melalui DAK 2012. Kalau pelaksanaannya masih kami telusuri," kata Siti.
Sementara itu, polisi menegaskan renovasi atap dilakukan pada 2017. "Bangunan ini (atap) baru selesai 2017. Jadi baru 2 tahun sudah ambruk," kata Kapolres Pasuruan Kota AKBP Agus Sudaryano saat jumpa pers di TKP, Selasa (5/11/2019).
Atap SDN Gentong ambruk di Kota Pasuruan. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 08.30 WIB, Selasa (5/11/2019) ini menyebabkan dua orang tewas. Mereka adalah Irza Almira Ramadhani (8) murid kelas II-B dan guru pengganti Sefina Arsi Wijaya (19).
Sedangkan 11 siswa yang mengalami luka di bagian kepala dan patah tulang karena tertimpa reruntuhan dibawa ke RSUD dr R Soedarsono, Kota Pasuruan, untuk mendapat perawatan intensif. Atap gedung yang ambruk berada di bagian depan. Terdiri atas empat kelas, yakni kelas II-A dan II-B serta kelas V-A dan V-B. Rata-rata tiap kelas ada 30 siswa.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini