"Kami berbelasungkawa atas kejadian ini. Tak ada yang menginginkan seperti ini. Kami perkumpulan kepala SD dan SMP Pasuruan ingin memberikan dukungan bagi para korban," kata Kepala SDN Pohjentrek II, Priyono Sulistyo, di SDN Gentong, Rabu (6/11/2019).
Sulis mengatakan para kepala sekolah menggalang dana dari kantong pribadi masing-masing. Kepala SD dan SMP yang tergabung berjumlah 57 orang.
"Di samping memberikan buah tangan, juga motivasi kepada anak-anak agar berkurang traumanya. Kami kasih nasihat-nasihat dan dukungan moral," terang Sulis.
Selain itu, pihaknya berencana menggalang dana dari wali murid. Pengumpulan dana dilakukan sukarela.
"Besok kami berlanjut arahkan untuk galang dana dari siswa-siswa. Tetap sukarela dan terbuka," pungkasnya.
Atap SDN Gentong ambruk di Kota Pasuruan. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 08.30 WIB, Selasa (5/11/2019) ini menyebabkan dua orang tewas. Mereka adalah Irza Almira Ramadhani (8), murid kelas II-B, dan guru pengganti Sefina Arsi Wijaya (19).
Sedangkan 11 siswa yang mengalami luka di bagian kepala dan patah tulang karena tertimpa reruntuhan dibawa ke RSUD dr R Soedarsono, Kota Pasuruan, untuk mendapat perawatan intensif. Atap gedung yang ambruk berada di bagian depan. Terdiri atas empat kelas, yakni kelas II-A dan II-B serta kelas V-A dan V-B. Rata-rata tiap kelas ada 30 siswa.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini