"Pak Anies sudah ada masalah kok ditambahi masalah lagi. Persoalan wagub itu kan dalam pandangan saya kan sudah. Saya mengatakan ini proses politik dan penganggaran proses yang berbeda. Jangan ditambahi masalah Pak Anies, ya sabarlah. Bantu Pak Anies mengatasi kisruh polemik ini, Jangan ditambah lagi," kata Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif kepada wartawan, Sabtu (2/10/2019) malam.
Syarif mengatakan setuju jika Anies perlu pendamping. Namun hal itu dinilai Syarif perlu menunggu usai proses pembahasan RAPBD 2020 selesai.
"Iya perlu pendamping, setuju. Cuma kan di dalam mendampingkan pak Anies kan proses politik. Sementara penganggaran proses teknokratis yang dimulai sejak bulan 3, bulan maret 2019. Lalu di RKPD, begitulah prosesnya," sebut Syarif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah katakan akhir tahun ini insyallah bisa selesai. Cuman sekarang proses konsentrasi segera selasai pembahasan APBD. Sekarang seluruh anggota konsentrasi, dari pagi sampai malam nggak selsai juga pembahasan APBD, proses ini setelah diketok baru bicara wagub," tuturnya.
Sebelumnya, Fraksi PKS di DPRD DKI Jakarta mendorong adanya wakil gubernur untuk mendampingi Anies Baswedan di Pemprov. Sebab, F-PKS menganggap kekosongan kursi DKI-2 menjadi salah satu penyebab munculnya anggaran aneh dalam rencana anggaran 2020.
"Puncaknya, terlihat pada penyusunan anggaran 2020 saat ini, yang akhirnya ramai," ujar Arifin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/11).
PKS yang mendukung Anies di Pilgub DKI 2017 berharap Anies segera memiliki wagub. Diharapkan, wagub pendamping Anies memahami pengelolaan anggaran.
"Sudah saatnya, Pak Anies harus ada pendampingnya yang mengerti tentang postur anggaran, agar tidak terjadi lagi kesalahan dalam penyusunan, sebab kejadian ini tidak ada di tahun sebelumnya," kata Arifin.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini