PDIP DKI Sayangkan 2 Anak Buah Anies Mundur saat Heboh Anggaran

PDIP DKI Sayangkan 2 Anak Buah Anies Mundur saat Heboh Anggaran

Arief Ikhsanudin - detikNews
Sabtu, 02 Nov 2019 08:44 WIB
Foto: Ketua Fraksi PDIP DKI Gembong Warsono (Fida/detikcom)
Jakarta - Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta menghargai sikap dua pejabat DKI Jakarta yang mundur. Namun, PDIP menyayangkan tindakan dilakukan saat pembahasan rencana anggaran 2020.

"Sayang saja, kok saat pertempuran (pembahasan anggaran) sedang berjalan. Pertempuran mempertahankan idealisme yang dia perjuangkan ketika lakukan perencanaan," ucap Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsono saat dihubungi, Jumat (1/11/2019).

Bagi gembong, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Edy Junaedi, dan Kepala Badan Perencanaan Pendapatan Daerah (Bappeda) Sri Mahendra masih harus memimpin lembaganya dalam rapat dengan DPRD. Meski ada pengganti, tapi tidak akan lebih bagus dari mereka.

"Kalau pengganti, ya bisa. Sistem ASN kan berjalan baik. Tapi, pengendali kan yang bersangkutan. Kalau soal jalan, penggantinya ya jalan. Sekali lagi, yang memahami roh yang dibahas kan yang bersangkutan," ujar Gembong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gembong pun menyebut ada kemungkinan dua kepala lembaga itu merasa tidak nyaman karena kasus diketahuinya rencana anggaran aneh kepada publik. Sehinga, mereka memilih mundur tidak lama setelah informasi itu ramai dibahas.

"Soal mundur atau tidak, itu sikap kesatria yang bersangkutan. Dia merasa berdosa mundur, bisa saja. Bisa juga sebaliknya, ibaratnya mempermalukan saya (Gubernur), ya dari gubernur bisa saja kan," kata Gembong.

Diketahui, dua kepala dinas yang mundur ialah Kepala Dinas Pariwisatan dan Kebudayaan (Kadisparbud) DKI, Edy Junaedi, serta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sri Mahendra. Terkait Mahendra, dia menyampaikan pengunduran diri langsung ke Anies dan ikut jumpa pers bersama.

"Jadi Pak Mahendra kemarin beliau menyampaikan kepada saya dan beliau sampaikan bahwa dia akan aktif di sana dan di sini. Dia memilih untuk orang lain. Saya bilang putusan itu kita hormati, Pak Mahendra," kata Anies saat jumpa pers di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat.

Terkait Edy, Anies mengaku belum bertemu langsung. Dia belum tahu alasan persis Edy mundur dari jabatan Kadisparbud DKI.

"Adapun terkait Pak Edy, beliau belum pernah ketemu saya, belum pernah menyampaikan. Beliau menyerahkan surat pengunduran diri, tapi belum ketemu dan belum ada informasi lebih jauh. Dari informasi yang disampai kepada kita, memang pada hari ini ibunda beliau sedang sakit dan beliau tidak berada di Jakarta karena mengunjungi ibunya yang sedang sakit. Jadi kebetulan saja waktunya bersamaan," ungkap Anies.

Bappeda sendiri bertanggung jawab menyusun rencana anggaran DKI Jakarta. Dalam berapa waktu terakhir, rencana anggaran DKI sedang disorot karena dianggap janggal, salah satunya soal anggaran lem Aibon Rp 83 miliar.

Selain itu, anggaran Dinas Pariwisata sempat jadi sorotan terkait adanya rencana anggaran Rp 5 miliar untuk influencer. Anggaran itu lalu disebut sudah dihapus.
Halaman 2 dari 2
(aik/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads