Pertemuan itu dihadiri sejumlah pejabat dari kepolisian Jawa Timur, seperti Wakapolda Jatim Brigjen Djamaludin, Dirintelkam Kombes Teddy Setiady, dan Wadirintelkam AKBP Iwan Surya Ananta. Sedangkan dari dua kelompok perguruan silat yakni Ketum PSHT Pusat Madiun R Moerdjoko dan Ketum IPSNU Pagar Nusa Jatim Abdul Muchid.
Dalam kesempatan itu, Wakpolda Brigjen Djamaludin mengimbau kepada kedua kelompok agar mau bertukar pikiran dan berdamai. Sebab, jika tidak, persoalan akan semakin besar dan akan menimbulkan korban jiwa di antara kedua belah pihak.
"Mari kita bertukar pikiran agar masalah ini tidak semakin besar dan menimbulkan korban lagi," kata Wakapolda Jatim di Ruang Bromo Mapolda, Selasa (29/10/2019).
Minggu (27/10) petang, dua perguruan silat itu terlibat bentrok di Jalan Frontage Ahmad Yani. Akibat bentrokan itu, dua orang harus dibawa ke rumah sakit. Seorang saksi mata mengatakan bentrok terjadi antarkelompok pengendara roda dua. Bentrokan terjadi saat jalan dalam kondisi macet.
Ketum PSHT Pusat Madiun Moerdjoko mengapresiasi polisi yang telah mempertemukannya dengan pihak IPSNU Pagar Nusa. Ia menduga ada pihak yang ingin membenturkan kedua perguruan silat tersebut sehingga terjadi bentrokan itu.
Ketum IPSNU Pagar Nusa Jatim Abdul Muchid juga menyayangkan kejadian tersebut. Ia juga menduga ada kelompok lain yang ingin mengadu domba antara PSHT dan Pagar Nusa. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini