Kisah Mbah Mojo yang 30 Tahun Tinggal di Kuburan

Kisah Mbah Mojo yang 30 Tahun Tinggal di Kuburan

Yakub Mulyono - detikNews
Kamis, 24 Okt 2019 08:34 WIB
Mbah Mojo/Foto: Yakub Mulyono
Jember - Seorang kakek berusia 80 tahun, memilih tinggal di kuburan. Sekitar 30 tahun, kakek yang akrab disapa Mbah Mojo ini tinggal di gubuk yang dibuatkan warga.

Pemakaman umum tempat tinggal Mbah Mojo berada di Lingkungan Kebondandang, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari. Sebelum menetap di sana, pria sebatang kara ini mengaku sebelumnya berpindah-pindah tempat.

"Saya sudah 30 tahun di sini, sebelumnya pindah-pindah di sekitar sini, juga sama di Gumuk," kata Mbah Mojo saat ditemui, Kamis (24/10/2019).

Mbah Mojo/Mbah Mojo/ Foto: Yakub Mulyono


Menurut Mbah Mojo, sebelum menjalani hidup seperti saat ini dirinya pernah menjalani hidup berumah tangga. Dia bersama istri kala itu tinggal di Desa Sumberjeruk, Kecamatan Kalisat.

"Dulu saya pernah nikah, tapi hanya setahun. Setelah itu cerai. Anak tidak punya, bapak dan ibu sudah meninggal. Tidak ada saudara," ceritanya.

Setelah bercerai, Mbah Mojo meninggalkan rumah. Tujuannya adalah kawasan di Kota Jember. Dia berharap bisa memperoleh pekerjaan.

"Saya tidak punya uang dan harta benda apapun. Saya ke kota untuk mencari pekerjaan. Sampai akhirnya saya terpaksa tinggal di gua," kenang Mbah Mojo

"Pindah-pindah terus, sampai terakhir di gua lingkungan pemakaman ini. Terus sama orang-orang dibangunkan rumah (gubuk) ini," katanya.


Untuk mengusir sepi, di dalam gubuknya Mbah Mojo juga memelihara ayam, burung hantu, dan burung perkutut. Hewan peliharaannya itu jadi satu dengan kasurnya.

"Ya gini ini mas tempat tinggal saya, ditemani ayam, burung hantu, dan perkutut," tandasnya.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Mbah Mojo bekerja serabutan. Pekerjaan apapun dilakukan, termasuk jika ada yang meminta membantu membersihkan makam.

"Pokok dimintai siapapun, saya kerjakan. Dari sana dapat uang, untuk beli nasi. Juga beli ayam untuk teman di sini," tambahnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.