Menggunakan 4 buah speedboat, kepolisian setempat bersinergi dengan TNI dan stakeholder terkait, menyisir sepanjang pantai yang berbatasan langsung dengan Pulau Bali.
Selain sebagai pengamanan pintu masuk sebelah timur jawa, patroli ini juga dimaksudkan untuk mempersempit jaringan terorisme di Indonesia. Tak hanya itu, pengetatan juga dilakukan bagi yang menyeberang ke Pulau Bali.
Kasat Polairud Polres Banyuwangi AKP Subandi mengatakan berbagai potensi kerawanan pada saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden harus diwaspadai.
"Tentu, upaya ini tidak akan berhasil apabila tidak didukung oleh semua pihak terkait," katanya kepada wartawan, Sabtu (19/10/2019).
Dirinya juga mengingatkan kepada seluruh jajaran, untuk meminimalisir segala tindakan yang mengacau keamanan. Karena hal tersebut justru dapat mencederai nilai-nilai demokrasi dan menurunkan citra aparat keamanan di mata masyarakat.
Tak hanya sendiri, Satpolairud bersinergi dengan TNI dan instansi lainnya dalam menjaga serta menjamin keamanan di wilayah Republik Indonesia khususnya daerah Banyuwangi.
"TNI/Polri, serta elemen-elemen masyarakat, bahu membahu dalam menjaga keamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden. Kita wujudkan damai dan tentram di Banyuwangi ini," katanya.
Selain itu, pihaknya juga memberikan penekanan agar pengamanan dilakukan dengan prima. Diantaranya, menyiapkan mental dan fisik dengan dilandasi ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan komitmen moral serta disiplin kerja yang tinggi, dalam melaksanakan tugas.
"Perkuat soliditas dan sinergitas. Jaga komunikasi dan korelasi, kerja sama tim dan masyarakat sangat berperan disini," tandas Subandi.
Jelang Pelantikan Jokowi, Panser Anoa Siaga di Kawasan Glodok:
(iwd/iwd)