Rusia Tanggapi Santai Sanksi AS terhadap 2 Raksasa Minyaknya

Rusia Tanggapi Santai Sanksi AS terhadap 2 Raksasa Minyaknya

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 23 Okt 2025 16:02 WIB
Russian Foreign Ministry spokeswoman Maria Zakharova speaks during a news conference in Moscow, Russia, April 4, 2023. REUTERS/Maxim Shemetov/File Photo Acquire Licensing Rights
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova (Foto: REUTERS/Maxim Shemetov/File Photo Acquire Licensing Rights)
Jakarta -

Pemerintah Rusia menanggapi santai sanksi-sanksi baru yang dijatuhkan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap dua raksasa minyak Rusia. Ditegaskan bahwa Rusia kebal terhadap sanksi yang dijatuhkan akibat serangan berkelanjutannya terhadap Ukraina tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, bahkan mengingatkan Amerika Serikat untuk tidak mengikuti contoh pemerintahan sebelumnya yang menantang Moskow dengan sanksi-sanksi. Dia menekankan bahwa hal itu akan berakhir dengan "kegagalan."

"Negara kita telah mengembangkan kekebalan yang kuat terhadap pembatasan Barat dan akan terus dengan percaya diri mengembangkan potensi ekonominya, termasuk potensi energinya," kata Zakharova, dalam sebuah briefing mingguan, dilansir kantor berita AFP, Kamis (23/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump menjatuhkan sanksi terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia pada hari Rabu (22/10) waktu setempat. Trump mengeluh bahwa pembicaraannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang Ukraina "tidak membuahkan hasil."

Uni Eropa juga mengumumkan rangkaian sanksi baru untuk menekan Rusia agar mengakhiri invasi tanpa henti selama tiga setengah tahun terhadap Ukraina, negara tetangganya, yang bersekutu dengan Washington.

ADVERTISEMENT

Trump sebelumnya telah menunda penerapan sanksi terhadap Rusia selama berbulan-bulan. Namun, kesabarannya habis setelah rencana pertemuan dengan Putin di Budapest gagal.

"Setiap kali saya berbicara dengan Vladimir, percakapan saya lancar, dan setelah itu tidak ada kelanjutannya," kata Trump menanggapi pertanyaan dari wartawan di Ruang Oval, Gedung Putih pada Rabu (22/10) waktu setempat.

Sanksi AS tersebut merupakan peningkatan besar dalam tindakan AS terhadap Rusia dan mencerminkan rasa frustrasi Trump yang semakin besar karena tidak dapat membujuk Putin untuk mengakhiri konflik.

Sanksi tersebut mencakup pembekuan semua aset perusahaan minyak Rosneft dan Lukoil di Amerika Serikat, sekaligus melarang semua perusahaan AS berbisnis dengan kedua raksasa minyak Rusia tersebut.

"Mengingat penolakan Presiden Putin untuk mengakhiri perang yang tidak masuk akal ini, Departemen Keuangan memberikan sanksi kepada dua perusahaan minyak terbesar Rusia yang mendanai mesin perang Kremlin," kata Menteri Keuangan AS Scott Bessent dalam sebuah pernyataan.

Bessent mengatakan bahwa sanksi tersebut merupakan "salah satu sanksi terbesar yang telah kami terapkan terhadap Federasi Rusia."

Simak juga Video 'Panas! Trump Jatuhkan Sanksi Ke 2 Perusahaan Minyak Raksasa Rusia':

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads