.webp)
"Saya ingin pelaku dapat dihukum seberat-beratnya sesuai dengan hukum yang berlaku. Pokoknya yang saya inginkan pelaku mendapat balasan yang setimpal," kata Suwandi kepada detikcom di Lantai 3 Gedung IGD, RSU dr Soetomo Surabaya, Kamis (17/10/2019).
Suwandi mengaku kaget saat mendengar kabar anak semata wayangnya menjadi korban KDRT. "Saya syok sekali ketika mendengar kabar itu. Saya mau marah tapi saya fokus ke anak saya. Siapa sih orang tua yang tidak marah ketika tahu anak sendiri sampai dibegitukan?" imbuhnya.
Suwandi juga menerangkan, istrinya Sumiyati saat ini sedang kembali ke Tuban untuk menjemput anak dari korban. "Ibunya Putri lagi balik ke Tuban jemput anaknya Putri. Soalnya nangis terus nyari neneknya atau ibunya. Apalagi anaknya Putri masih ASI. Sekarang ini nangis terus cari neneknya. Jadi dijemput langsung ke Tuban sama ibunya Putri," terangnya.
Suwandi mengaku tidak kuat melihat Putri yang tengah menjalani perawatan setelah mengalami luka bakar. Ia hanya berani melihat anaknya dari luar ruangan.
"Saya hanya melihat dari jauh. Saya hanya mengintip saja. Saya tidak tega melihat kondisi anak saya. Belum ada perkembangan lagi dari dokter," tambahnya.
Ia mengaku langsung terbang dari Palu ke Surabaya untuk menemui anaknya. "Setelah mendengar kabar itu, langsung berangkat saya ke Surabaya. Saya syok sekali, sama sekali tidak menduga kejadian ini," pungkasnya. (sun/bdh)
