Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Azi Pratas Guspitu mengatakan, Achmad Dwi Antoko alias Antok (21) dibunuh di rumah Suwolo (84), Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Jombatan, Kecamatan Jombang, Rabu (2/10) pagi. Menurut dia, pelaku dengan korban sudah saling mengenal. Namun, dia masih enggan menyebutkan identitas pelaku.
"Ciri-ciri pelaku sudah kami kantongi, pelaku tunggal. Pelaku sempat cekcok dengan korban di dalam rumah, lalu korban diajak ke teras rumah. Kemudian dieksekusi pelaku," kata Azi kepada wartawan di Mapolres Jombang, Jalan KH Wahid Hasyim, Kamis (3/10/2019).
Azi menjelaskan di teras rumah Suwolo, pelaku menyerang Antok dengan sebilah pisau. Akibatnya, pemuda yang sehari-hari berjualan nasi lalapan di Alun-alun Jombang itu menderita 6 luka tusukan di tubuhnya. Yaitu pada leher kanan, lipatan paha kiri, lengan kiri atas, punggung, serta pada jari tangan kanan dan kiri.
Dengan kondisi bersimbah darah, korban sempat kabur ke jalan raya. Antok akhirnya tewas karena kehabisan darah di tepi jalan nasional Surabaya-Madiun, Kelurahan Jombatan. Pemuda asal Jalan Madura nomor 130 B, Kelurahan Jombatan itu tewas dengan posisi sujud di tepi jalan sekitar 30 meter dari rumah Suwolo.
Usai membunuh Antok, lanjut Azi, pelaku kabur bersama putri Suwolo, Puji Rahayu. Wanita berusia 37 tahun itu mempunyai suami yang saat ini bekerja di Kalimantan. Di rumah itu, Puji juga tinggal bersama kakak kandungnya, Winarno (48).
"Anak perempuan pemilik rumah lari. Diduga larinya bersama pelaku," ungkap Azi.
Azi menduga, pembunuhan ini dipicu persoalan asmara yang melibatkan Antok, Puji dan pelaku. Namun motif akan semakin terang setelah pelaku ditangkap.
"Pelaku sudah kami kantongi namanya, mudah-mudahan terungkap cepat. Anggota Resmob melakukan pengejaran," tandasnya.
Antok ditemukan tewas oleh pengguna jalan yang melintas di jalan nasional Surabaya-Madiun, Kelurahan Jombatan, Rabu (2/10) sekitar pukul 10.00 WIB. Korban tewas bersimbah darah dengan posisi bersujud di tepi jalan. (fat/iwd)