Korban diketahui bernama Achmad Dwi Antoko (21), warga Jalan Madura Nomor 130 B, Kelurahan Jombatan, Kecamatan/Kabupaten Jombang. Mayat pemuda yang biasa disapa Antok Pendek itu dikenali oleh sejumlah keluarganya yang datang ke kamar jenazah RSUD Jombang.
"Saya mengenali dari wajahnya, saudara juga membenarkan bahwa itu Antok Pendek," kata adik sepupu korban, Sujatmiko (35), kepada wartawan di kamar jenazah RSUD Jombang, Rabu (2/10/2019).
Ia menjelaskan Antok tinggal bersama kedua orang tuanya, pasangan Siti Latifah dan Subagyo. Rumah keluarga Antok persis di depan tempat tinggalnya di Jalan Madura. Antok merupakan anak terakhir dari dua bersaudara.
"Sehari-hari Antok berjualan nasi lalapan di warung lesehan Alun-alun Jombang. Jualan sore sampai malam," ungkap Sujatmiko.
Sujatmiko mengaku terakhir bertemu langsung dengan Antok pagi tadi sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu korban sedang sarapan di rumahnya. Dia mengaku tidak tahu persis persoalan yang membuat Antok dianiaya hingga tewas.
"Saya tidak pernah ngobrol sama dia, orangnya santai, biasa, pendiam," terangnya.
Terungkapnya identitas mayat pria itu dibenarkan Kasatreskrim Polres Jombang AKP Azi Pratas Guspitu. "Iya, benar korban adalah Achmad Dwi Antoko," tegasnya.
Mayat Antok ditemukan pengguna jalan yang melintas di jalan nasional Surabaya-Madiun, Kelurahan Jombatan, Kecamatan Jombang sekitar pukul 10.00 WIB. Korban tewas dengan posisi sujud di tepi jalan. Tubuhnya berlumuran darah.
Polisi menduga korban dianiaya di rumah milik Suwolo (84), yang berjarak sekitar 30 meter di sebelah timur lokasi penemuan mayat, karena ditemukan sebilah celurit, bata merah dengan bercak darah, dan ceceran darah di teras rumah tersebut. Petugas juga menemukan sandal dan ponsel yang diduga milik korban di lokasi. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini