Saat disinggung aksi mahasiswa di beberapa daerah terjadi bentrok dengan polisi, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera menjamin hal ini tidak akan terjadi di Surabaya. Barung menyebut, dalam aksi yang terjadi beberapa hari ini, situasi terpantau kondusif.
Barung menambahkan, masyarakat Surabaya dan seluruh Jatim juga terkenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi guyub rukun.
"Kepemimpinan Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan, dia menjadikan Jawa Timur ini guyub rukun. Nah, Anda bisa lihat bentrokan di daerah lain seperti Bandung, Jakarta, Makassar, Medan kemudian di daerah Solo, Semarang. Kenapa di Surabaya tidak, di Jawa Timur tidak, karena memang di Surabaya ini masyarakatnya guyub dan rukun," papar Barung kepada detikcom di Surabaya, Rabu (25/9/2019).
Barung menegaskan untuk demo di Jatim, pihaknya telah mengimbau seluruh anggota agar melakukan pengamanan sesuai protap yang ada. Dia menyebut aparat dilarang keras menggunakan peluru tajam hingga peluru karet.
"Tentunya saya mengimbau betul agar pihak kepolisian tidak menggunakan peluru-peluru tajam atau peluru karet untuk menghalau aksi dari mahasiswa. Mari kita lakukan bersama agar Jawa Timur tetap guyub dan rukun," lanjut Barung.
Barung juga mengimbau kepada seluruh mahasiswa yang menggelar aksi agar tidak gampang terpancing provokator di lapangan. Hal ini agar aksi bisa berjalan kondusif dan aspirasi masyarakat bisa tersampaikan dengan baik.
"Kita minta kepada seluruh masyarakat untuk menjaga guyub rukun ini, saling menghargai, dan tidak melakukan hal-hal kekerasan," pesan Barung.
"Mari kita lakukan nantinya dengan hal-hal yang tentunya sesuai dengan apa yang terjadi di situasi di lapangan yang saya harapkan tidak ada bentrok," pungkasnya.
Tonton juga video Sisa Peninggalan dari Demo Rusuh di Depan DPR:
(hil/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini