Istri Mbah Pani, Sri, mengaku pada awalnya air tanah yang keluar tersebut berasa asin layaknya air laut ketika pertama kali dikuras. Namun beberapa saat setelah liang kubur digunakan Mbah Pani untuk bertapa, air disebut berubah rasanya menjadi tawar.
"Awalnya itu airnya asin, karena kan memang dekat laut sih ya. Itu sempat dirasakan sama adik saya, asin. Tapi kemudian berubah jadi tawar setelah ditempati Mbah Pani," kata Sri, Jumat (20/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adik ipar Mbah Pani, Joko, mengaku sempat merasakan air tanah yang keluar dari liang kubur Mbah Pani dan rasanya tawar. Ia pun menyebut air berasa seperti yang keluar dari sumber mata air asli.
![]() |
Air tanah yang keluar pun ditampung di jeriken air berukuran besar. Hingga kini sudah lebih dari dua jeriken besar terisi penuh dengan air hasil pengurasan liang kubur Mbah Pani.
Diberitakan, Mbah Pani menjalani ritual tapa pendhem sejak Senin (16/9) malam. Lokasi tapa pendhem di dalam dapur rumahnya di Desa Bendar RT 3 RW 1, Kecamatan Juwana, Pati. Sesuai rencana, ritual berlangsung hingga petang ini.
Simak juga video "Mengintip Pengobatan Alternatif Ningsih Tinampi yang Viral di Medsos":
(rih/rih)