Pada pusara kubur tempat Mbah Pani bertapa, terdapat sebanyak 2 lubang yang terbuat dari pipa paralon. Dari lubang berdiameter sekitar 5 sentimeter itulah Mbah Pani dapat bernafas sekaligus berkomunikasi.
Salah satu lubang diberi tali tampar. Tali tersebut yang ditalikan di tangan Mbah Pani, sisi lain dari tali tersebut sengaja dikeluarkan dari liang kubur. Fungsinya ketika Mbah Pani hendak berkomunikasi, tali itulah yang menjadi tanda agar keluarga mendekat pada lubang tersebut.
![]() |
"Ini talinya langsung kebawah, langsung tertali di tangan Mbah Pani. Kita gak berani narik tali ini, tapi Mbah Pani yang narik dari bawah buat kode kalau mau berkomunikasi," kata Sri, istri Mbah Pani.
Keluarga secara bergantian menunggui Mbah Pani, mulai dari sang istri, anak, menantu sampai para keponakan Mbah Pani. Selama 24 jam mereka secara bergantian menunggui Mbah Pani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak juga video "Pantai Serit di Blitar Tempat Bertapa Prabu Hayam Wuruk":
(bgk/bgs)