Jenazah para korban ditemukan sekitar pukul 16.00 WIB. "Untuk ketiga korban sudah ditemukan setelah pencarian BPBD bersama warga. Ditemukan di waktu hampir bersamaan," ujar Kasat Reskrim Polres Madiun AKP Logos Bintoro kepada wartawan di lokasi, Jumat (6/9/2019).
Menurut Logos, saat ditemukan, tiga jasad korban sudah kaku. Tiga mayat itu langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD Caruban untuk dilakukan autopsi.
"Kita sudah bawa korban ke RSUD Caruban untuk dilakukan autopsi," terangnya.
Logos menambahkan, pencarian korban memerlukan waktu sekitar empat jam, dengan mengerahkan petugas BPBD dan juru penyelam. Sebelum korban ditemukan, polisi sempat mengamankan pakaian korban yang tergeletak di pinggir bendungan.
Sebelumnya, korban dilaporkan hilang sekitar pukul 12.30 WIB, saat sedang asik mandi disela jam istirahat kerja memasang paving jalan. Mereka berasal dari satu desa yang sama di Ponorogo. Yakni Desa Sriti, Kecamatan Sawo. Mereka yakni Suwanto (20), Didin Syaiudin (19) dan Eko Rudianto (21).
Seperti data yang dihimpun detikcom, tewasnya tiga kuli bangunan itu merupakan tragedi yang ketiga kali terjadi di bendungan tersebut dalam 17 tahun terakhir. Sekitar tahun 2002, lima orang pelajar yang sedang menggelar kegiatan Pramuka juga tewas tenggelam. Kemudian sekitar 2005, ada satu orang yang tewas tenggelam di Bendungan Wates. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini