Kepala Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, Samsudin mengatakan perusakan merupakan buntut dari konvoi yang berujung bentrok di Desa Sukorejo. Sebuah perguruan silat menggelar konvoi motor yang dinilai warga sangat mengganggu pengguna jalan dan kenyamanan warga. Saat itu warga yang resah terhadap konvoi itu kemudian berkumpul di sekitar Balai Desa Sukorejo.
"Aktivitas pawai motor itu sangat meresahkan warga. Warga marah sejak di persimpangan Polsek Bangorejo. Tidak hanya warga sini (Sukorejo) saja. Tapi sopir truk dan pengguna jalan berhenti di sini mengadang pawai itu," ujarnya kepada detikcom, Rabu (7/8/2019).
Warga sebelumnya juga sudah menegur peserta konvoi motor itu. Mereka meminta agar konvoi itu tidak menimbulkan kebisingan dan kemacetan jalan. Namun teguran itu malah membuat marah peserta konvoi. Mereka kemudian memblokade jalan dan menantang warga sekitar yang berkumpul di dekat balai desa.
"Entah itu acara apa. Tapi saat ditegur, mereka malah marah dan memblokade jalan dengan motor. Selain itu, mereka memancing emosi warga," tambahnya.
Warga yang geram kemudian menyerang konvoi tersebut. Bentrok pun tak bisa dielakkan. Warga melempar batu ke massa yang konvoi hingga mengakibatkan tiga peserta konvoi mengalami luka-luka. Beberapa warga juga mengalami luka.
"Memang ada luka dari anggota perguruan silat. Luka kena lemparan batu ada tiga orang. Kemudian hal itu dilaporkan ke aparat kepolisian. Nah kemarin malam itu mereka sebenarnya datang ke Polsek Bangorejo menuntut agar segera menangkap pelaku yang melukai anggota mereka. Tapi tidak tahunya, setelah itu datang ke desa kami dan keliling meneror warga," tambah Samsudin.
Ratusan orang yang diduga dari salah satu perguruan pencak silat menyerang puluhan rumah warga di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi. Massa yang membawa pentungan dan batu mengendarai motor dan melakukan sweeping di rumah warga.
Perusakan ini terjadi sekitar pukul 00.00 WIB, Rabu (7/8/2019). Massa berkeliling desa dengan menggeber gas motor. Suara bising motor membuat warga di Desa Sukorejo takut keluar dari rumah. Tak hanya menggeber motor, mereka juga melakukan sweeping, menggedor, dan merusak rumah warga setempat.
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini