4 Polisi Diserang, Bupati Empat Lawang Minta Semua Pihak Tahan Diri

4 Polisi Diserang, Bupati Empat Lawang Minta Semua Pihak Tahan Diri

Raja Adil Siregar - detikNews
Kamis, 01 Agu 2019 10:06 WIB
Suasana lokasi di Empat Lawang pascabentrok. (Foto: Raja Adil/detikcom)
Palembang - Aksi penyerangan terhadap polisi oleh sekelompok massa terjadi di RSUD Empat Lawang, Sumatera Selatan, Rabu (31/7) kemarin. Bupati Empat Lawang, Joncik Muhammad menyesalkan insiden tersebut.

"Saya tadi malam setelah ada kejadian ini langsung ke lokasi. Saya lihat ada warga dan polisi terluka. Tentunya saya sangat menyesalkan karena insiden ini terjadi di Empat Lawang," ujar Bupati saat dimintai konfirmasi melalui telepon seluler, Kamis (1/8/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joncik meminta seluruh tokoh masyarakat hingga pejabat terkait untuk meredam. Bahkan Camat diminta untuk langsung turun ke lokasi menjaga agar situasi tetap kondusif.

"Saya minta semua turun, camat, kepala desa dan semuanya sama-sama terlibat aktif meredam. Karena kalau seperti ini, semua rugi. Polisi, warga luka dan yang lain juga aktifitas terganggu," katanya.



Tidak hanya itu, Joncik mengatakan aksi penyerangan terjadi karena salah paham antara warga dan polisi. Bahkan dia telah meminta semua pihak menahan diri dan tidak mudah terpancing emosi.

"Penyerangan itu hanya salah paham ya, polisi yang awalnya mau konfirmasi kok malah diserang. Ini kan seharusnya tidak perlu terjadi kalau sama-sama menahan dan tak mudah terpancing emosi," kata Joncik.

Tidak hanya meredam situasi di Empat Lawang, Joncik mengaku sangat kesal dengan manajemen pihak rumah sakit. Sebab warga dan polisi yang menderita luka di rawat bersebelahan.

"Saya marah betul sama pihak rumah sakit, seharusnya sudah tahu begini ya masyarakat dan polisi jangan gabung merawatnya," katanya.



Joncik mengatakan pihak rumah sakit seharusnya memahami situasi antara polisi dan warga yang dirawat. Mereka seharusnya dirawat terpisah agar tidak terjadi bentrok saat warga menjenguk massa yang jadi korban.

"Saya bilang ini nggak pakai otak. Kok merujuknya sama-sama, udah terang-terangan begini harusnya dipisahkan. Jangan bersebelahan rawat UGD-nya," kata Joncik dengan nada tinggi.

Imbau Warga Tetap Tenang dan Tidak Terpancing Emosi

Terakhir, Joncik memastikan kondisi di Empat Lawang sudah kondusif. Joncik meminta masyarakat untuk melibatkan tokoh masyarakat jika ada masalah dan tidak mengambil keputusan yang dapat merugikan orang lain.

"Tadi malam saya cek sama pak Dandim, Kapolres udah kondusif, pukul 02.00 WIB sudah tidak terjadi apa-apa. Tentunya ini harus dipertahankan dan saya meminta warga tetap tenang," katanya.

"Himbauan pemerintah ya jangan mudah saling curiga, komunikasi dulu. Libatkan tokoh-tokoh, jangan mudah tersulut dan memang tempramen orang Empat Lawang mudah tersulut, ini tidak boleh," katanya lagi.

Sementara terkait maraknya senjata api rakitan yang dimiliki warga, sang bupati meminta warga tidak lagi menggunakan senjata api. Sebab hal itu melanggar undang-undang dan membahayakan orang lain.

"Bahwa senpi dan sajam itu tidak boleh, tradisi itu melawan undang-undang ya. Sudah tempramen tinggi, terus mudah tersulut dan bawa sajam, nah ini tidak boleh. Kami akan sampaikan ini pada masyarakat," tutupnya.


16 Orang Diamankan Terkait Penyerangan 4 Polisi di Empat Lawang:

[Gambas:Video 20detik]



(ras/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads