Pemkab Blitar Terjunkan 248 Pemantau Hewan Kurban Jelang Idul Adha

Blitar - Jelang Hari Raya Idul Adha, Pemkab Blitar menerjunkan 248 pemantau untuk dibekali ilmu mengetahui hewan kurban layak disembelih dan menghasilkan daging kurban yang asuh.

Tiap desa diberi satu pemantau hewan kurban. Upaya ini dilakukan Pemkab Blitar untuk menjamin daging kurban benar-benar dalam kondisi aman, sehat, utuh dan halal (asuh).

"Para pemantau ini melibatkan staf disnak sendiri, kalangan mahasiswa, perangkat desa serta Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Blitar. Kami lakukan sosialisasi di empat lokasi," kata Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Disnak Pemkab Blitar Syamsul Arif kepada detikcom, Rabu (31/7/2019).

Baca juga: Jelang Idul Adha, Kiriman Ternak dari Blitar Naik Lima Kali Lipat

Empat lokasi sosialisasi itu di Kelurahan Babadan, Kantor Disnak, Rumah Pemotongan Hewan Kademangan dan di Pasar Hewan Srengat.

Tugas para pemantau yakni mengatasi keluhan atau laporan warga terkait kondisi hewan kurban di desanya masing-masing. Namun jika masalah tidak bisa diselesaikan di tingkat desa, maka komando satu pintu ada di Disnak Pemkab Blitar.

"Misal ditemukan cacing hati pada daging kurban. Jika para pemantau ini tidak bisa memutuskan apakah daging tersebut layak konsumsi atau tidak, maka satu komando ada di dokter hewan Wasis namanya," bebernya.

Baca juga: Jangan Sampai Hewan Kurban Stres, Bisa Bikin Daging Kurang Enak

Disnakkan juga berkoordinasi dengan MUI Kabupaten Blitar melakukan pelatihan Juru Sembelih Halal. Sementara untuk proses pemotongan hewan, sebanyak tiga Rumah Pemotongan Hewan (RPH) digratiskan pelayanannya.

Tiga RPH itu berada di Kecamatan Srengat untuk wilayah barat, Kecamatan Wlingi untuk wilayah timur dan utara serta Kecamatan Kademangan untuk wilayah selatan.

"Pelayanan pemotongan gratis ini dilakukan mulai tanggal 22 sampai 24 Agustus 2019," pungkasnya. (sun/fat)