Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Festo Ari Permana mengatakan, data tersebut didapat dari jajaran Polda Jatim. Dalam 685 kasus tersebut, ada 280 tersangka dan 405 korban.
Festo menyampaikan, kasus persetubuhan atau pemerkosaan merupakan yang terbanyak. Totalnya ada 245 kasus dalam kurun waktu enam bulan. Namun Festo enggan merinci berapa jumlah korban dan tersangkanya.
"Persetubuhan yang paling banyak," kata Festo kepada detikcom di Surabaya, Kamis (25/7/2019).
Menurut Festo, ratusan kasus pemerkosaan tersebut berdasarkan laporan dari korban hingga orang tua. Tapi ada pula kasus yang bukan pemerkosaan atau tanpa paksaan. Seperti persetubuhan remaja karena suka sama suka.
"Itu berdasarkan laporan. Bisa suka saling suka, tapi kan orang tuanya laporan bahwa anaknya masih di bawah umur dan segala macam, itu bisa kami proses. Anaknya kan menjadi korban juga," terang Festo.
"Terus juga ada pemerkosaan dan segala macamnya, yang korbannya laporan itu juga bisa," lanjutnya.
Kasus terbanyak kedua yakni penganiayaan. Totalnya 187 kasus. Disusul pencabulan sebanyak 119 kasus. Festo menambahkan, kebanyakan kasus tersebut berdasarkan laporan karena cukup susah mendapat pengakuan korban yang masih remaja.
Saat ditanya apa angkanya cenderung meningkat, Festo mengatakan masih di bawah rata-rata. Jika ada peningkatan, itu berarti memang kesadaran masyarakat untuk melapor juga meningkat.
"Bisa dilihat dari bulan per bulan, masih angkanya rata-rata segitu, masih butuh perhatian karena relatif cukup banyak. Kita ndak bakal tahu kalau ndak ada laporan, kita juga ndak bisa ngerti real kalau misalnya ndak ada yang laporan sama sekali. Anak yang mengalami itu ndak pernah cerita sama orang tuanya dan segala macamnya tertutup, bisa saja secara real lebih banyak dari angka itu," imbuhnya.
Untuk mencegah terjadinya pemerkosaan terhadap remaja, Festo menambahkan, pihaknya memiliki berbagai upaya. Salah satunya melakukan rapat rutin hingga sosialisasi dengan pemerintah.
"Kita rutin melakukan rapat dengan pemerintah provinsi, kita juga ada jadwal untuk sosialisasi kepada masyarakat, dan ke sekolah-sekolah. Kita juga PPT bareng LSM dan pemerintah daerah, barang-barang kita sosialisasi," pungkasnya. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini