Jakarta - Dua kasus mencolok dalam dua bulan belakangan ini mencuri perhatian publik. Penyebabnya serupa, pelaku sama-sama mengidap skizofrenia. Pertama
SM (52), wanita pembawa anjing di sebuah Masjid di Sentul, Jabar. Kedua
Amshor, sopir bus yang menyebabkan kecelakaan beruntun di Cipali hingga menewaskan 12 orang.
Kasus SM mencuat melalui media sosial pada Akhir Juni 2019. Video SM membawa anjing ke Masjid Al-Munawaroh, Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, viral.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika menerangkan SM masuk ke masjid sambil membawa anjing untuk mencari suaminya. Dicky menuturkan, pada saat itu jemaah masjid langsung bereaksi ketika melihat seorang wanita membawa anjing ke dalam masjid. Keributan pun tak terhindarkan.
"SM memasuki Masjid Al-Munawaroh dengan membawa hewan anjing dengan tujuan mencari suaminya," kata Dicky, Minggu (30/6/2019).
Polisi kemudian mengamankan SM dan mendalami motif membawa anjing ke dalam masjid. SM juga dibawa ke RS Polri untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaannya. Hasilnya, polisi menyebut SM memiliki riwayat sakit jiwa.
Hal tersebut disampaikan oleh Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Senin (1/7/2019). Dedi menyebut SM sudah beberapa kali dirawat karena sakit jiwa.
"Jenis sakit jiwa stadium berapa nanti dokter ahli yang sampaikan. Tapi memang sudah ada riwayat. Tapi nanti dirawat dulu
gimana. Sembuh apa nggak, nanti akan disampaikan ahlinya," ujar Dedi.
Kepala RS Polri Brigjen Musyafak kemudian membeberkan kondisi kejiwaan SM. SM dinyatakan mengidap skizofrenia.
"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim dokter ahli jiwa dari RS Polri dengan dokter luar, yaitu dr Laharjo, SpJ, dan dr Yeny, SpJ, yang bersangkutan menderita penyakit skizofrenia tipe paranoid," kata Musyafak kepada detikcom, Senin (1/7/2019).
Dalam kasus ini, anjing SM ditemukan mati. Meski demikian, polisi tetap mengusut perbuatan SM yang bikin gaduh di Masjid Sentul.
 Kecelakaan beruntun di Tol Cipali menewaskan 12 orang (Foto: dok. Istimewa) |
Dalam kasus lain, Amshor juga dinyatakan mengidap skizofrenia setelah dilakukan pemeriksaan ahli jiwa. Amshor ditahan karena menyerang sopir bus yang mengakibatkan kecelakaan beruntun di Jalan Tol Cipali.
"Cipali untuk tersangka atas nama A bin A, Amshor bin Ahmad ya, hasil kesimpulan dari pemeriksaan ahli bahwa terperiksa mengalami tanda dan gejala gangguan jiwa berat akut atau psikotik akut dan sementara, akut dan sementara ya, dengan diagnosis banding skizofrenia paranoid, itu pertama," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2019).
Bus yang ditumpangi Amshor berangkat dari Terminal Pulogebang, Jakarta, itu diawaki 2 pengemudi dan 1 kernet serta mengangkut 39 penumpang. Bus berangkat pada 16 Juni 2019 pukul 21.00 WIB. Bus yang mengarah ke Cirebon itu lantas memasuki Km 150+900 Cipali sekitar pukul 01.00 WIB (17/6). Pada saat itu, terjadi penyerangan oleh Amshor, yang ingin merebut ponsel pengemudi sebelum masuk ke jalur berlawanan (Cirebon arah Jakarta) dan menabrak beberapa kendaraan.
Berdasarkan pemeriksaan lapangan yang diperkuat dengan pemeriksaan teknis oleh Penguji Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dan teknisi PT HINO, KNKT menyatakan bus masih memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan, meskipun pada kursi penumpang tidak dilengkapi sabuk pengaman.
Kembali ke Dedi, dalam kasus ini penyidik polisi juga memeriksa sejumlah ahli terkait kelanjutan proses hukum Amshor yang mengalami gangguan jiwa.
"Kedua, terperiksa dinilai tidak dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya dan dinilai tidak dapat memahami nilai serta risiko perbuatannya. Nah, itu hasil kesimpulan dari pemeriksaan ahli," ujarnya.
Dedi menjelaskan penyidik belum menerbitkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3). Penyidik akan berkoordinasi dengan jaksa penuntut umum (JPU) terkait kelanjutan kasus tersebut.
"Ya belum, kan baru keluar ini, nanti kan dikonsultasikan dulu dengan JPU," ujar dia.
Simak Video "Video: Pengamat Nilai Jurusan di SMA Tak Cocok dengan Kurikulum Merdeka"
[Gambas:Video 20detik]
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini