"(Pemecatan) itu hanya sebuah retorika saja. Bagi kami yang terpenting kami melangkah dalam koridor yang tidak melawan hukum. Kami memperjuangkan sebuah rel demokrasi, rel partai, dan aturan partai yang harus dilalui," kata Ketua PAC Simokerto Tri Widiyanto kepada wartawan di kantor DPC PDIP Jalan Kapuas, Surabaya, Selasa (9/7/2019).
Meskipun aksi yang digelar menolak keputusan DPP PDIP dalam konfercab yang digelar pada Minggu (7/7), Tri mengaku seluruh PAC tidak bermaksud menentang ketua umum Megawati Soekarnoputri yang mana merupakan pemberi keputusan tertinggi dalam partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Kami tidak pernah menentang ketua umum, kami tidak pernah menentang ketua umum yang mana keputusan tertinggi itu ada di partai. Tapi kita melawan mekanisme tahapan-tahapan yang tidak dilalui DPP," tegas Tri.
Senada, sekretaris PAC Wonocolo Sofyan menjelaskan seluruh pengurus PAC yang menggelar mimbar bebas telah siap jika ada sanksi pemecatan dari partai. Karena menurutnya mimbar bebas ini digelar sebagai aksi keprihatinan kepada ketua DPC Surabaya yang lama Whisnu Sakti Buana yang telah dizalimi.
"Siap untuk diri saya siap (dipecat). Jadi kalau memang semuanya siap kita siap. Ini kan hanya menyampaikan keprihatinan pada kepemimpinan Whisnu yang jelas-jelas terzalimi," beber Sofyan.
Lalu sampai kapan mimbar bebas akan digelar? Sofyan menegaskan mimbar tidak akan digelar malam ini saja. Namun akan terus berlanjut sampai ada perubahan yang berpihak kepada Whisnu.
"Kalau semalam saja tidak mungkin jadi kita nggak terbatas sampai kita memperoleh suatu perubahan," pungkas Sofyan.
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini