"Hari ini proses ekskavasi tahap ketiga situs Candi Patakan dilanjutkan dan dimulai kembali oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jatim," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan Ismunawan pada wartawan, Rabu (3/7/2019).
Menurut Ismunawan, ekskavasi tahap ketiga akan dititikberatkan untuk memastikan struktur candi secara utuh. Selain itu, ekskavasi juga untuk menampakkan bangunan utama candi dan bangunan pendukung lainnya.
"Hari ini masih mapping atau pemetaan, pengukuran dan sejenisnya," imbuh Ismunawan.
Lebih jauh Ismunawan menambahkan, ekskavasi akan berlangsung selama 10 hari ke depan."Intinya kita berupaya secepatnya menuntaskan situs Candi Patakan ini sampai terbuka 100 persen," tambahnya.
Situs Patakan merupakan situs sejarah yang diduga berasal dari zaman Airlangga. Situs itu sudah dua kali diekskavasi oleh BPCB Trowulan dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lamongan.
Diawali penemuan pada 2013, BPCB Trowulan kemudian melanjutkan ekskavasi kedua pada akhir 2018. Pada ekskavasi tahap 2 telah ditemukan luas bangunan yang diperkirakan memiliki panjang sekitar 24 meter dengan lebar 16 meter.
Situs Candi Patakan diduga bangunan suci masa Airlangga. Pada saat ekskavasi tahap 2 telah menemukan pagar barat yang bangunannya sudah mengkombinasikan antara batu kulit dengan batu putih atau batu kumbung yang memiliki panjang lebih kurang 40 cm.
"Perkiraan kami, bangunan suci ini berasal dari abad 11. Yaitu pada masa Airlangga dan berkaitan dengan temuan prasasti Patakan yang saat ini berada di Museum Nasional," kata salah satu pemerhati budaya Lamongan, Supriyo.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini