Heboh Perempuan Bawa Anjing Masuk Masjid yang Ternyata Skizofrenia

Round-Up

Heboh Perempuan Bawa Anjing Masuk Masjid yang Ternyata Skizofrenia

Tim detikcom - detikNews
Senin, 01 Jul 2019 21:05 WIB
Wanita Bawa Anjing ke Masjid (Screenshot video viral di Internet)
Jakarta - Ulah perempuan berinisial SM yang membawa anjing ke Masjid Al-Munawaroh bikin heboh. SM ternyata mengidap penyakit skizofrenia tipe paranoid.

SM membawa anjing ke Masjid Al-Munawaroh, Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (30/6/2019) pukul 14.00 WIB. Dia mengaku datang ke masjid untuk mencari suaminya.

"SM memasuki Masjid Al-Munawaroh dengan membawa hewan anjing dengan tujuan mencari suaminya," kata Dicky kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Jemaah kemudian mengusir SM karena membawa anjing ke dalam masjid.

"Tidak lama kemudian, petugas polsek yang datang di TKP mengamankan pelaku," kata Dicky.



SM selanjutnya diamankan tim Polres Bogor. Setelah itu, SM dirujuk ke RS Polri untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, SM dinyatakan mengidap penyakit skizofrenia. Kondisi SM juga disebut masih agresif.

"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim dokter ahli jiwa dari RS Polri dengan dokter luar, yaitu dr Laharjo, SpJ, dan dr Yeny, SpJ, yang bersangkutan menderita penyakit skizofrenia tipe paranoid," kata Musyafak kepada detikcom, Senin (1/7/2019).



Psikiater RS Polri, dr Henny Riana, juga menjelaskan kondisi perempuan tersebut. Menurut Henny, tim masih memerlukan waktu untuk menggali keterangan SM.

"Masih agresif. Masih gelisah, jadi tentu kita tidak bisa segera semua dalam waktu yang secepat-cepatnya itu menanyakan semuanya dan semua harus dijawab seperti yang kita mau ya belum bisa, ya jadi butuh waktu perlahan-lahan kita akan, ya dengan observasi yang beberapa hari itu, atau yang maksimal 14 hari itu, bisa kita dapat hal yang lebih akurat," kata Henny di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Saat ini tim dokter terus melakukan observasi terhadap SM. Selama proses observasi itu, SM tidak diperkenankan tidur dengan keluarga.

"Nemani dalam arti namanya pasien lagi observasi untuk visum. Tidak ada keluarga yang bisa tinggal tidur dengannya, tapi polisi akan menemani," ujar Henny.



Kendati demikian, Henny mengatakan keluarga SM sewaktu-waktu bisa dimintai keterangan untuk kebutuhan observasi.

"Keluarga kita panggil untuk kebutuhan observasi kita, menggali data-data, jadi ia tidak seperti pasien pada umumnya. Bukanya menemani itu di suatu ruangan, tapi data tentu kita dapat bukan kepada yang bersangkutan saja, tapi data itu bisa dari keluarga terdekat," imbuh dia.



Sementara itu, Wakil Kepala Rumah Sakit RS Polri Kombes Haryanto menyebut kejiwaan SM pernah diperiksa di Bogor sejak 2013. RS Polri pun sedang berkoordinasi dengan dokter kejiwaan yang pernah menangani SM sebelumnya untuk mengetahui rekam jejaknya.

"Memang yang bersangkutan ini beberapa waktu yang lalu pernah dirawat, bukan dirawat, tapi melakukan pemeriksaan kesehatan jiwa dan sudah ditangani oleh dokter luar sejak tahun 2013 itu di RS Marzuki Mahdi di Bogor dan di RS Siloam Bogor," kata Haryanto.

RS Polri juga telah membentuk tim untuk memeriksa SM. Tim ini terdiri dari 5-6 psikiater yang juga didukung dengan dokter spesialis gizi dan penyakit dalam.

Imbauan agar Umat Islam Bersabar dan Waspada Adu Domba

Rekaman SM membawa anjing ke masjid itu juga viral di media sosial. Respons dari sejumlah pihak pun bermunculan.

Salah satu yang memberikan tanggapan atas insiden ini adalah Dewan Masjid Indonesia (DMI). DMI mengutuk keras tindakan SM namun meminta umat Islam bersabar dalam menyikapinya.

"Saya atau DMI menyampaikan sekaligus mengimbau khususnya kepada umat Islam karena banyak berita berita yang sudah berkembang di tengah-tengah masyarakat simpang siur dan sudah berkembang dan sudah ada yang dikembang-kembangkan untuk bersabar memang umat Islam saat ini sedang diuji kesabarannya oleh Allah SWT terutama di berbagai belahan dunia banyak kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa penting di berbagai belahan dunia saat ini yg diuji oleh Allah SWT," kata Ketua Harian DMI Pusat, Syafruddin, di Kantor DMI Jalan Jenggala, Kebayoran Baru, Jaksel, Senin (01/7/2019).



Syafruddin berharap peristiwa ini tidak menjadikan umat Islam terpecah belah. Dia menyebut kasus tersebut sebagai ujian bagi kesabaran umat Islam.

"Bagi kita semua tolong jangan jadikan kejadian ini dijadikan ajang perdebatan sehingga kita bisa terbelah satu sama lain. Umat Islam bisa terbelah satu sama lain, anak bangsa Indonesia bisa terbelah. Mari kita tetap solid anggap saja ini peristiwa ujian. Walaupun pahit, walaupun itu dianggap sebuah penzaliman terhadap umat Islam. Tapi mari kita sikapi dengan sabar, seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW kepada kita semua sampai kapanpun bahkan sampai doa akhir zaman pun," ujar Syafruddin, yang juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.



Imbauan serupa juga disampaikan oleh MUI. Umat Islam diimbau untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan informasi yang menghasut dan bernuansa SARA.

"MUI meminta kepada semua pihak untuk tetap waspada terhadap pihak-pihak yang ingin memanfaatkan kasus ini untuk mengadu domba antarelemen masyarakat, khususnya antarumat beragama," kata Waketum MUI Zainut Tauhid Sa'adi dalam keterangannya, Senin (1/7).



Sedangkan pengurus masjid curiga ada yang sengaja merancang perpecahan lewat peristiwa itu. Dia pun meminta warga jangan sampai terpecah.

"Abah mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia, umat Islam pada khususnya, jangan terprovokasi oleh berita-berita tambahan berita hoax gitu. Jadi jangan sampai kasus ini dimanfaatkan oleh pihak ketiga sehingga umat Islam yang lainnya terpecah-belah," kata Ketua Dewan Pembina Masjid ini, KH Abah Raodl Bahar, di Sentul, Kabupaten Bogor, Senin (1/7).



Simak Juga 'Wanita Pembawa Anjing Dipolisikan oleh Pengurus Masjid!':

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Aksi Heroik Polisi Kawal Ibu yang Hendak Melahirkan di Bogor"
[Gambas:Video 20detik]
(knv/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads