Dinasti politik keluarga MKP dimulai pada Pilbup 2010 silam. Saat itu MKP yang berpasangan dengan Choirun Nisa terpilih sebagai Bupati dan Wabup periode 2010-2015. Kekuasaan MKP berlanjut setelah sukses pada Pilbup 2015. Menggandeng Pungkasiadi, dia sukses menumbangkan Choirun Nisa yang berpasangan dengan Arifudinsjah.
Setelah berkuasa dua periode, MKP berencana mengusung istrinya Ikfina Kamal Pasa pada Pilkada 2020. Citra Ikfina mulai dibangun melalui rangkaian kegiatan turun ke masyarakat memanfaatkan posisinya sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Mojokerto.
Namun, turunnya KPK ke Bumi Majapahit pada April 2018, mengubah peta politik Pilbup 2020. MKP terjerat kasus gratifikasi tower BTS, proyek infrastruktur dan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Jeratan hukum membuat niat keluarga MKP mengusung Ikfina di Pilkada 2020 menjadi sirna.
"Iya (Ikfina disiapkan untuk Pilbup 2020). Di perjalanan, apalagi putranya ada musibah itu (putra MKP meninggal dalam kecelakaan), rasanya beliau tidak berfikir ke sana (Pilbup 2020). Beliau fokus ke masalah hukum," kata adik ipar MKP Supriyadi Karima Syaiful saat dihubungi detikcom, Jumat (28/6/2019).
Selain di kabupaten, keluarga MKP kini juga berkuasa di Kota Mojokerto. Itu setelah adik kandung MKP, Ika Puspitasari terpilih dalam Pilwali 2018. Perempuan yang akrab disapa Ning Ita ini berpasangan dengan Achmad Rizal Zakaria.
Supriyadi Karima Syaiful yang belum lama menikahi Ning Ita dikabarkan menjadi penerus dinasti keluarga MKP di Kabupaten Mojokerto. Pengusaha sekaligus politisi Partai NasDem ini disebut-sebut akan maju di Pilbup Mojokerto tahun depan.
Dikonfirmasi terkait kabar tersebut, Supriyadi mengaku belum pernah melakukan pembahasan rencana Pilbup 2020 dengan keluarga MKP. Dia berdalih fokus membantu pekerjaan istrinya di Kota Mojokerto dan proses penyembuhan ayah mertuanya, Jakfaril. Ayah Bupati Nonaktif MKP itu sedang menderita stroke.
"Saya konsen abah (Jakfaril) sehat saja. Kami bukan orang yang haus kekuasaan," ujarnya.
Kendati begitu, Supriyadi secara implisit menyatakan kesiapannya jika diminta Jakfaril maju di Pilbup Mojokerto tahun depan. "Saya penikmat takdir. Saya selalu mendapat takdir yang alhamdulillah tidak terduga. Takdir itu memaksa, mana ada orang bisa menolak takdir. Namun, saya memperkecil volume ambisi," terangnya.
Sama seperti Pilkada sebelumnya, dinasti politik keluarga MKP bukan tanpa penantang. Sejumlah nama bermunculan menyatakan kesiapannya mematahkan politik dinasti tersebut. Salah satunya sosok Yoko Priyono yang kini menjabat Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Mojokerto.
"Sekarang saya jadi apapun siap, termasuk dicalonkan sebagai Bupati juga siap," ungkap Yoko saat ditemui detikcom di kantornya, Jalan Jayanegara.
Berbekal pengalamannya selama 33 tahun menjadi birokrat, Yoko merasa percaya diri mampu membangun Mojokerto menjadi lebih baik. Setidaknya dia pernah menjabat Kepala Bappeda, Kepala Dinas Perizinan dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto. Yoko juga mengaku mendapatkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat untuk maju di Pilbup 2020.
"Namun saya penjajakan lebih dulu. Setidaknya saya lempar ke masyarakat, tinggal responsnya bagaimana. Sekali lagi saya siap. Pengalaman 33 tahun di birokrasi menjadi modal besar saya untuk maju," tegasnya.
Nama Yoko sebenarnya sudah muncul di bursa sejak beberapa kali Pilkada sebelumnya di Kabupaten Mojokerto. Namun, niatnya dia urungkan karena loyalitasnya kepada Bupati.
"Pilbup 2015 saya juga disuruh naik. Sebagai birokrat priksip saya loyal. Saat itu Pak MKP minta supaya diberikan kesempatan sekali lagi, dia bilang langsung ke saya. Makanya saya tidak ambisi," paparnya.
Pada Pilbup tahun depan, Yoko termotivasi maju untuk membuat perubahan di dunia pendidikan dan kesehatan. Selain itu, pengalamannya di Dinas Koperasi bakal dia gunakan untuk penguatan ekonomi keluarga warga Kabupaten Mojokerto.
"Orang miskin karena tidak ada sumber pendapatan keluarga. Setiap keluarga harus bisa mandiri dengan mempunyai usaha. Sejahtera artinya mampu mencukupi kebutuhannya sendiri," cetusnya.
Selain Yoko, Pungkasiadi juga dikabarkan bakal maju menjadi Cabup di Pilkada 2020. Secara politik, Pungkasiadi banyak diuntungkan dengan penahanan MKP oleh KPK. Karena selain sebagai Wabup Mojokerto, kini dia banyak menghandle tugas-tugas bupati. Namanya semakin dikenal masyarakat melalui kegiatan rutin Sambang Deso.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini