"Ya jadi tadi Bu Wali Kota setelah beliau melihat beberapa hari ini dan melihat data. Karena anak-anak kita yang nilainya bagus-bagus dan mereka selama ini sudah berupaya belajar sungguh tapi kok mereka tidak tempat. Jadi kemudian belum bisa sekolah," kata Kepala Dispendik Surabaya Ikhsan kepada detikcom di Humas Pemkot Surabaya, Jumat (21/6/2019).
"Dan tadi Bu Wali Kota berkomunikasi dengan pusat kementerian maka kemudian ada upaya-upaya tadi untuk diberi tambahan pagu. Jadi nanti kita beri perangkingan lagi sehingga saya harapkan nanti anak-anak yang tidak dapat sekolah ini bisa dapat sekolah yang diharapkan," imbuh Ikhsan.
Meski begitu, jika masih ditemukan siswa dengan nilai tinggi tapi tidak diterima di sekolah yang diinginkan, Ikhsan mengimbau agar para orang tua legawa dan siswa tetap semangat. Sebab, pihaknya telah mengusahakan yang terbaik untuk mereka.
"Tentunya kalau ada yang tidak seperti dipilih sekolah A dan dapat sekolah B memang nanti kuotanya sudah penuh di sekolah itu. Kami mohon itu bisa (tetap) semangat untuk sekolah. Karena bagaimanapun Bu Wali Kota sudah berusaha memfasilitasi apa keinginan dari anak-anak kita," tambah Ikhsan.
Sedangkan mengenai waktu daftar ulang, pihaknya secepatnya akan mengumumkannya. Setelah menghitung jumlah keseluruhan yang mendaftar.
"Ini insyaallah minggu depan sudah bisa daftar ulang. Tapi kita nanti akan menghitung jumlahnya berapa masyarakat semua akan melihat apa yang aplikasi itu dari nilai yang tertinggi dan terendah tanpa ada jarak," lanjut Ikhsan.
Ikhsan menjelaskan, mekanisme penambahan pagu merupakan murni dari nilai tertinggi mereka. Sedangkan siswa yang terdaftar merupakan yang telah mendaftar di sistem zonasi umum namun tidak lolos karena terkendala jarak.
"Sesuai dengan mereka daftar. Kita ngambil dari data yang sekarang di zona umum. Dan nanti perangkingannya tidak pakai jarak murni nilai ujian 100 persen," terang Ikhsan.
"Kalau penempatan sekolah kan dia sudah memilih (pada pendaftaran zonasi). (Misal) memilih sekolah A. Jadi kita akan merangking nilai tertinggi sekolah A dengan kuotanya berapa nanti yang milih sekolah A berapa dan kita rangking tertinggi, terendah sampai pagunya selesai. Nanti sekolah B terus begitu," pungkas Ikhsan.
Tonton video Miris! Dunia Pendidikan Jadi Urutan ke-3 Ladang Korupsi:
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini