Novel Baswedan Akhirnya Diperiksa Tim Gabungan

Round-Up

Novel Baswedan Akhirnya Diperiksa Tim Gabungan

Samsudhuha Wildansyah, Ibnu Hariyanto - detikNews
Jumat, 21 Jun 2019 07:13 WIB
Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan diperiksa terkait kasus penyiraman air keras oleh penyidik tim gabungan yang dibentuk Kapolri. Pemeriksaan digelar di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, tepat pada hari ke-800 pascaperistiwa penyiraman air keras terjadi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menyebut sejumlah hal akan digali polisi melalui Novel. Adapun hal-hal yang akan digali di antaranya ancaman yang diterima Novel dan saksi di tempat kejadian perkara (TKP).

"Sesuai dengan surat perintah dari Polri yang terdiri dari para pakar, penyidik KPK dan penyidik Polda Metro. (Agenda pemeriksaan) melanjutkan pemeriksaan yang pernah dilakukan di Singapura," kata Agro kepada detikcom, Kamis (20/6/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Novel setelah pemeriksaan.Novel setelah pemeriksaan. (Foto: Ari Saputra)


Namun, Novel nampak tidak puas dengan pemeriksaan tersebut. Pasalnya, dia menilai pertanyaan yang dilontarkan penyidik dalam pemeriksaan menunjukkan tak ada perkembangan dalam penanganan kasusnya.

"Sekarang yang dilakukan pemeriksaan. Sebagaimana sesuai permintaan, saya sudah memberikan keterangan. Dan ternyata hal-hal yang ditanyakan tidak menunjukkan ada progres yang baru. Bahkan hampir semua keterangan yang saya sampaikan sama dengan pemeriksaan sebelumnya," papar Novel di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan.




Novel menyebut keseriusan penanganan kasus yang menimpanya terlihat dari pengungkapan pelaku penyiraman. Dia tidak ingin berandai terlalu jauh dari hal tersebut.

"Bagi saya adalah saya hanya ingin melihat apakah kesungguhan itu bisa terjadi yaitu dengan adanya pengungkapan pelaku lapangannya sisanya saya enggak ngerti mesti bicara apa lagi," jelasnya.



Novel diperiksa selama 2 jam. Ada sekitar 20 pertanyaan yang ditanyakan penyidik.

Dia sempat ditanya soal keterlibatan oknum Polri dalam kasus penyiraman air keras tersebut. Novel pun disebut memberikan nama oknum Polri tersebut ke penyidik.

"Ya tadi keterlibatan terkait anggota kepolisian ada pertanyaan yang diajukan oleh salah satu anggota tim kepada Mas Novel, ada pertanyaan. Beliau menyebutkan nama salah satu anggota kepolisian," tutur salah satu kuasa hukum Novel, Arif Maulana.




Menurut Arif, oknum Polri itu berkaitan dengan penggagalan operasi tangkap tangan (OTT) KPK soal kasus reklamasi. Namun, saat dimintai konfirmasi soal hal itu, Novel enggan menjelaskan lebih rinci.

"Jadi, siapa pun pihak yang ingin saya menceritakan soal motif, menceritakan latar belakang siapa oknum di belakangnya, yang saya katakan lebih baik tangkap dulu pelaku lapangannya bukankah buktinya harusnya ada. Tapi ketika pelaku lapangannya tidak ditangkap tapi bicara motif, saya balik bertanya, dengan motif kalau saya sampaikan, bukti soal motif apa itu bisa membuktikan pelaku lapangan, pasti tidak. Kalau saya bicara soal motif apa itu akan menjadi kuat, pasti sangat mudah untuk dielakkan. Oleh karena itu, penting untuk mengungkap pelaku lapangan," papar Novel.




Polisi memastikan pemeriksaan Novel bukan sekadar formalitas. Polisi sendiri berharap pemeriksaan ini bisa menambah informasi bagi penyidik.

"Semoga mendapat keterangan yang berarti dan tambahan informasi yang valid dari yang bersangkutan," ungkap Argo.


Novel: Saya Tidak Yakin dengan Tim Gabungan dari Kapolri
Halaman 2 dari 2
(zak/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads