Diperiksa Polisi, Novel Dikonfirmasi soal Keterlibatan Oknum Polri

Diperiksa Polisi, Novel Dikonfirmasi soal Keterlibatan Oknum Polri

Ibnu Hariyanto - detikNews
Kamis, 20 Jun 2019 19:17 WIB
Novel Baswedan diperiksa di KPK. (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Tim kuasa hukum Novel Baswedan menyebut kliennya sempat ditanya soal keterlibatan oknum Polri dalam kasus penyiraman air keras tersebut. Novel pun disebut memberikan nama oknum Polri tersebut ke penyidik.

"Ya tadi keterlibatan terkait anggota kepolisian ada pertanyaan yang diajukan oleh salah satu anggota tim kepada Mas Novel, ada pertanyaan. Beliau menyebutkan nama salah satu anggota kepolisian," tutur salah satu kuasa hukum Novel Baswedan, Arif Maulana, di KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (20/6/2019). Arif menyampaikan itu berdampingan dengan Novel.

Arif enggan menyebutkan nama oknum Polri tersebut. Namun ia mengatakan oknum Polri itu berkaitan dengan penggagalan operasi tangkap tangan (OTT) KPK soal kasus reklamasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Dia berkaitan dengan kasus penggagalan OTT KPK di kasus reklamasi," sebut Arif.

Saat dimintai konfirmasi soal hal itu, Novel enggan menjelaskan lebih rinci soal oknum Polri tersebut. Novel hanya ingin tim gabungan bentukan Kapolri itu berfokus menangkap pelaku teror terhadap dia dan pegawai KPK. Bukan malah mencampuradukkan dengan perkara yang lain sehingga tidak kunjung terungkap.


"Saya minta pemeriksaan fokus kepada yang mana, kalau nanti dicampur aduk bukannya malah bisa mengungkap malah punya lagi gambaran seolah-olah nggak bisa dibuktikan," kata Novel.

"Saya juga penyidik saya juga punya pemahaman yang kuat dalam pembuktian, yang mana pembuktian perkara harus jelas, tidak 10 perkara digabung menjadi 1 terus kemudian ruwet jadi tidak ketemu," sambungnya.

Untuk itu, Novel meminta polisi ketimbang terus bertanya soal siapa oknum Polri tersebut, lebih baik segera menangkap pelaku penyiraman terhadapnya itu. Menurut Novel, cara itu akan lebih efektif dalam mengungkap kasus tersebut.

"Jadi, siapa pun pihak yang ingin saya menceritakan soal motif, menceritakan latar belakang siapa oknum di belakangnya, yang saya katakan lebih baik tangkap dulu pelaku lapangannya bukankah buktinya harusnya ada. Tapi ketika pelaku lapangannya tidak ditangkap tapi bicara motif, saya balik bertanya, dengan motif kalau saya sampaikan, bukti soal motif apa itu bisa membuktikan pelaku lapangan, pasti tidak. Kalau saya bicara soal motif apa itu akan menjadi kuat, pasti sangat mudah untuk dielakkan. Oleh karena itu, penting untuk mengungkap pelaku lapangan," jelas Novel.



Tonton video Urgensi dan Strategi Pansel Cegah Capim KPK Terpapar Radikalisme:

[Gambas:Video 20detik]

(ibh/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads