"Rencananya akan dimakamkan di Bungkuk, Singosari, tempat pemakaman keluarga, ba'da salat tarawih nanti," ungkap Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) Masykuri kepada wartawan di kamar jenazah Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA) Jalan Belakang Rumah Sakit, Kota Malang, Rabu (29/5/2019) sore.
Masykuri mengungkapkan, usai dimandikan jenazah akan dibawa ke kampus Unisma untuk disalati dan serta penghormatan terakhir. Karena Kiai Tolchah merupakan Ketua Dewan Pembina Yayasa Unisma.
"Setelah dari sini (RSSA) akan dibawa ke Unisma dulu, disalati dan pembacaan tahlil. Serta penghormatan terakhir, karena beliau merupakan Ketua Dewan Pembina Yayasan Unisma," sebut Masykuri.
Dari Unisma, lanjut dia, jenazah kemudian dibawa ke Masjid Sabilillah, Blimbing, Kota Malang, sebelum menuju rumah duka Jalan Ronggolawe, Kelurahan Pagentan, Singosari.
![]() |
"Setelah dari Unisma ke Masjid Sabilillah dan baru kemudian ke rumah duka," terang Masykuri.
Di mata Masykuri, KH Tolchah merupakan sosok cendekiawan yang selalu mampu memberikan solusi dari berbagai permasalahan.
"Saya pikir beliau memang memiliki wawasan sangat luar biasa, banyak karya-karya beliau yang masyhur, salah satunya yang banyak digemari adalah buku berjudul 'Ahlussunnah Waljamaah Dalam Tradisi dan Presepsi NU'," ucap Masykuri.
Pantauan detikcom, sekitar pukul 16.15 WIB, jenazah Kiai Tolchah dibawa meninggalkan kamar jenazah RSSA Kota Malang, menggunakan ambulance milik Masjid Sabilillah. Anak menantu, dr Hendardi terlihat duduk di bangku sebelah sopir. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini