"Sudah ada, sudah ada. Negosiasi sudah ada. Itu kan sudah Pak Jokowi, sudah," kata Ma'ruf kepada wartawan seusai 'Peringatan Nuzulul Qur'an dan Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa' di kantor PBNU, Jl Kramat Raya, Nomor 164, Kenari, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019).
Meski masih dalam tahap negosiasi, bukan berarti Jokowi-Ma'ruf belum mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Prabowo-Sandi. Bahkan saat ini pihaknya tengah mencari momen emas untuk pertemuan dengan Prabowo-Sandi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, ada utusan dari pihak Jokowi untuk menemui Prabowo, yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut sudah menelepon Prabowo. Prabowo sudah bersedia bertemu, tapi akhirnya ditunda karena Prabowo mengalami flu.
Teranyar, Badan Pemenangan Nasional (BPN) mempersilakan jika Jokowi ingin mengunjungi kediaman Prabowo. Namun, kata Dahnil, ada syarat dalam pertemuan itu, yakni pertemuan tidak beragendakan lain selain silaturahmi. Prabowo, kata Dahnil, tak ingin ada lobi politik.
"Selama itu tidak dalam bingkai sekadar kompromi terkait fakta kecurangan atau sekadar membangun persepsi politik. Yang dihindarkan adalah persepsi politik dan gorengan politik. Pak Prabowo itu poinnya tidak ingin lobi-lobi politik, apalagi bagi-bagi jabatan," kata Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (23/5).
Simak Juga "Narasi Para Capres Merespons Aksi 22 Mei":
(dnu/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini