Fakta itu diungkapkan oleh Staf Ratna Sarumpaet, Nur Cahaya Nainggolan. Nur Cahaya Nainggolan jadi saksi meringankan dalam sidang tersebut.
Cahaya sempat memaparkan kondisi psikologis Ratna. Ibunda Atiqah Hasiholan itu, kata Cahaya, memiliki emosi yang tidak stabil dan sering marah. Sampai-sampai, Ratna mengonsumsi obat antidepresan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratna disebut mengonsumsi obat untuk meredakan stres. Diketahui, obat antidepresan yang dikonsumsi Ratna dari resi pembelian obat.
Dalam sidang, Cahaya juga menyebut Ratna sempat stres dan ingin bunuh diri. Cahaya mengaku sempat mengingatkan Ratna agar tidak bertindak nekat.
"Karena saya tahu beliau pernah cerita sama saya. Beliau kadang stres seperti ingin bunuh diri. Ah kakak ini macam nggak punya Tuhan aja. Kadang beliau bisa sampai seperti itu. Berkaitan dengan obat tadi, mungkin mengatasi depresinya kakak," kata Cahaya.
Setelah hadir dalam persidangan lanjutan di PN Jakarta Selatan, Ratna buka suara soal kesaksian Cahaya mengenai obat depresi.Ratna mengakui mengonsumsi obat antidepresan sejak setelah aksi 212 pada 2016.
"(Suka konsumsi obat antidepresi) Sudah lama, sudah lama banget," kata Ratna Sarumpaet kepada wartawan di rutan Polda Metro Jaya, Jakarta.
Ratna mengaku mengkonsumsi obat itu hingga saat ini. Ratna menyebut merasa depresi sehingga memutuskan mengkonsumsi obat antidepresi itu.
"Ya karena depresi, he-he.... Depresi itu cuma mencegah untuk tidak depresi, itu aja," tegas Ratna.
Mengenai kondisinya, Ratna mengatakan berat badannya mulai bertambah selama di dalam Rutan Polda Metro. Ia menjelaskan sejauh ini juga tetap menjalankan puasa.
"Iya puasa, he-he.... Soalnya di sini saya mulai gemuk, jadi harus puasa. Mulai gemuk, he-he... jadi masa susahnya sudah lewat, he-he..." pungkas Ratna.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini